Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Ungkap Alasan Ganti Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta

Kompas.com - 08/09/2025, 11:35 WIB
Ruby Rachmadina,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan alasan ia mengganti nama Halte Transjakarta Senen Sentral menjadi Jaga Jakarta usai meresmikannya pada Senin (8/9/2025).

Ia menjelaskan, nama “Jaga Jakarta” dipilih agar masyarakat selalu ingat pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di Ibu Kota. Hal ini bertujuan mencegah kembali terjadinya kerusuhan dan perusakan fasilitas umum yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) pada Jumat (29/8/2025) lalu.

“Karena yang pertama, sebagai bagian kita untuk menjaga Jakarta secara bersama-sama. Supaya kejadian ini tidak terulang kembali, maka saya bersama jajaran balik kota memutuskan untuk merubah Halte Sentral Jakarta ini, menjadi Jaga Jakarta,” ungkap Pramono, Senin.

Baca juga: Pramono Resmikan Halte Senen Sentral Berganti Nama Jadi Jaga Jakarta

Ia menegaskan, menjaga keamanan dan kenyamanan Jakarta bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan memerlukan keterlibatan masyarakat.

“Tidak mungkin menjaga Jakarta hanya dilakukan oleh pemerintah tanpa keterlibatan peran serta masyarakat secara sepenuhnya,” lanjut dia.

Pramono mengaku bersyukur karena 22 halte Transjakarta yang dirusak oleh kelompok OTK kini sudah diperbaiki dan kembali beroperasi normal dalam waktu kurang dari seminggu.

Tarif Transjakarta pun kini sudah kembali ke harga semula. Halte Jaga Jakarta kini sudah dilengkapi fasilitas pendukung, mulai dari musala, toilet, hingga area untuk pedagang.

Pramono menyebut aktivitas penumpang di halte ini cukup tinggi, sekitar 10 ribu orang per hari, baik untuk transit maupun pengguna langsung.

“Hari ini seluruh aktivitas transportasi di Jakarta sudah normal semuanya. Termasuk halte yang ada di polda Metro Jaya, kemudian di Mandiri, Istora, dan semuanya sudah normal kembali. Tarif sudah normal kembali, mudah-mudahan kehidupan masyarakat Jakarta sudah normal kembali,” ungkap Pramono.

Baca juga: Halte Polda Metro Jaya Kembali Beroperasi Usai Dibakar Saat Ricuh Aksi

Adapun biaya perbaikan halte ditanggung oleh Transjakarta.

Sementara itu, perbaikan dua jembatan penyeberangan orang (JPO) dan lift di Senen serta Polda Metro Jaya yang juga dirusak oleh OTK akan diperbaiki oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Perbaikan yang diinisiasi pemerintah pusat itu diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 19-20 miliar.

Sebelumnya, Pramono meresmikan pergantian nama Halte Transjakarta Senen Sentral, Jakarta Pusat, menjadi Halte Jaga Jakarta, Senin (8/9/2025).

Peresmian ini dilakukan setelah halte tersebut selesai diperbaiki usai dirusak dan dibakar oleh kelompok orang tak dikenal (OTK) dalam kericuhan pada Jumat (29/8/2025) lalu.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Pramono tiba di wilayah Senen sekitar pukul 08.44 WIB. Sebelum menuju halte baru yang kini dinamai Jaga Jakarta, ia sempat meninjau Halte Senen Toyota Rangga yang juga ikut terbakar.

Di halte Jaga Jakarta, ia melihat monumen berisi benda-benda yang hangus terbakar, di antaranya kerangka blower, televisi, papan petunjuk arah, hingga bongkahan guiding block.

Semua barang tersebut kini disimpan dalam lemari kaca sebagai pengingat peristiwa kericuhan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau