JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang senja di Cikini Gold Center, suasana tak seperti toko yang hendak tutup. Pukul sudah menunjukkan 16.50 WIB, namun deretan toko emas di kawasan Jakarta Pusat itu masih dipadati pengunjung. Beberapa bahkan baru saja datang, seolah waktu bukan halangan untuk berburu emas.
Pemandangan ini bukan kejadian sehari dua hari. Menurut para pedagang, keramaian sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. Salah satunya adalah Tety, penjaga toko emas yang cukup lama berjualan di sana. Ia mengaku lonjakan pembeli terjadi pasca Lebaran, sangat kontras dibanding seminggu sebelum hari raya.
“Padahal kemarin h-7 hari Lebaran sepi banget, kowong melompong. Ini sekarang Alhamdulillah sudah ramai lagi,” katanya saat ditemui Kompas.com, Minggu (13/4/2025).
Yang menarik, tren pembelian tak hanya pada emas perhiasan seperti biasanya. Tety mengamati banyak pelanggan kini memburu emas logam mulia keluaran Antam, terutama pecahan kecil seperti 0,5 gram, 1 gram, dan 5 gram. Dugaan Tety, ini terjadi karena stok logam mulia di butik-butik resmi mulai menipis.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 12 April, Tembus Rp 1,94 Juta per Gram
Ia memilih menggunakan bonus Tunjangan Hari Raya (THR)-nya untuk membeli gelang emas yang bisa sekaligus dijadikan aksesori fesyen.
“Kan memang aku suka pakai buat fesyen, jadi yah bisa nabung sembari bergaya,” ujarnya sambil tersenyum. “Kemarin enggak sempat. Sekarang ada THR juga, yah hitung-hitung self reward.”
Fenomena belanja emas setelah Lebaran ini tak lepas dari perputaran uang yang meningkat karena banyak orang menerima THR atau rezeki tambahan.
Baca juga: Butik Emas Diserbu Warga, Ada yang Datang dari Subuh dan Nomor Antrean sampai 281
Menurut perencana keuangan Andy Nugroho, hal itu adalah hal yang lumrah.
“Ketika Lebaran, ada orang-orang yang mendapatkan berkah dan rezeki lebih. Entah berupa THR dari tempat kerja ataupun THR dari sanak saudara dan kenalannya. Nah, daripada uang tersebut habis tidak jelas, maka mending dibelikan emas saja,” kata Andy.
Andy menilai emas memang bisa berfungsi ganda sebagai perhiasan maupun aset investasi. Namun ia mengingatkan, dari sisi keuntungan maksimal, logam mulia atau emas batangan lebih unggul dibanding emas perhiasan.
“Dengan kenaikan harga yang sama, harga emas perhiasan biasanya buyback-nya akan lebih rendah dibandingkan dengan emas batangan,” ujarnya.
Di tengah hiruk pikuk ekonomi pasca Lebaran, emas menjadi simbol pilihan: antara mempercantik diri atau memperkuat portofolio.
Namun apapun motifnya, demam emas di Cikini adalah cermin kecil dari bagaimana masyarakat Indonesia memaknai emas, bukan hanya sebagai logam mulia, tetapi juga bentuk penghargaan diri dan harapan masa depan.
Baca juga: Mau Investasi Emas? Simak Cara Beli Emas Batangan Antam secara Online
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini