JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) membukukan laba bersih Rp 526 miliar pada Kuartal I 2025, naik 1,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 520,98 miliar.
Peningkatan laba tersebut ditopang pencapaian EBITDA Rp 1,88 triliun dengan tingkat margin terjaga di level 83 persen. Hal ini menjadi indikator kekuatan fundamental perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang sehat dan mencerminkan efsiensi dari operasional yang telah terdigitalisasi.
Sementara pendapatan hingga akhir Maret 2025 mencapai Rp 2,26 triliun, tumbuh 1,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan pendapatan ditopang oleh peningkatan kontribusi dari bisnis utama perusahaan, yakni sewa menara dan layanan konektvitas berbasis fber optk. Kedua segmen ini menjadi tulang punggung pendapatan berulang (recurring income) Mitratel yang bersifat jangka panjang dan stabil.
Baca juga: Adu Kinerja Bank Himbara di Kuartal I 2025, Siapa Cetak Laba Terbesar?
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan pencapaian di kuartal pertama ini merupakan refeksi dari strategi perusahaan yang konsisten dan berorientasi jangka panjang, serta komitmen dalam mendukung transformasi digital nasional.
“Kinerja positf Mitratel pada awal tahun ini menegaskan bahwa kami berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target strategis tahun 2025. Pertumbuhan yang kami raih bukan semata hasil dari ekspansi aset, tetapi juga hasil dari upaya kami dalam bertransformasi menciptakan produk dan layanan sesuai kebutuhan MNO, membangun kinerja operasional yang excellent, serta penguatan kemitraan dengan para operator seluler,” kata Theodorus dalam keterangannya dikutip Jumat (2/5/2025).
Pertumbuhan bisnis Mitratel didorong oleh beberapa faktor utama, diantaranya penambahan jumlah menara sebanyak 189 menara sehingga di akhir Maret 2025 mencapai 39.593 unit, tumbuh 3,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penambahan ini memperkuat kapabilitas perseroan dalam menjawab kebutuhan MNO akan perluasan jangkauan layanan di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, jumlah tenant pun meningkat 4,2 persen menjadi 60.259, dengan rasio penyewaan (tenancy rato) tetap stabil di angka 1,52x. Penambahan kapasitas ini menjadi bukti keberlanjutan strategi ekspansi perusahaan di tengah kebutuhan jaringan yang terus meningkat.
Bisnis masa depan Mitratel yakni fber optk tumbuh signifkan. Panjang kabel fber yang telah terpasang dan digunakan oleh tenant mencapai 53.544 kilometer, atau naik 47,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Lonjakan ini disumbang oleh ekspansi infrastruktur serta langkah inorganik melalui akuisisi aset fber dari pihak ketiga.
Pencapaian positf ini mendorong Mitratel untuk terus berfokus pada pengembangan infrastruktur yang mampu menjangkau seluruh pelosok negeri, termasuk kawasan non-perkotaan.
“Kami percaya bahwa konektvitas adalah fondasi utama dari pertumbuhan ekonomi digital. Oleh karena itu, Mitratel berkomitmen untuk membangun jaringan infrastruktur yang inklusif, merata, dan berkelanjutan. Di saat yang sama, kami juga terus mengeksplorasi potensi
pertumbuhan baru melalui inovasi layanan dan pemanfaatan teknologi terkini,” sebut dia.
Baca juga: BSI Raup Laba Bersih Rp 1,87 Triliun Per Maret 2025, Naik 10,05 Persen
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang