JAKARTA, KOMPAS.com – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) membukukan kenaikan laba tahun berjalan Rp 526,31 miliar pada kuartal I-2025. Angka ini naik tipis 1,02 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 520,98 miliar.
Kenaikan tersebut menjadikan laba per saham bertahan di level Rp 6. Perolehan laba sejalan dengan peningkatan pendapatan dari Rp 2,23 triliun menjadi Rp 2,26 triliun. Sedangkan laba usaha turun tipis dari Rp 1,02 triliun menjadi Rp 1,01 triliun.
Para analis menilai kinerja MTEL sepanjang kuartal I-2025 tersebut sudah sesuai perkiraan. Hal tersebut menjadikan MTEL sebagai saham defensif layak beli untuk investasi.
“Realisasi kinerja keuangan MTEL kuartal I-2025 sudah sesuai dengan estimasi. Pencapaian laba bersih setara dengan 23,8 persen dari perkiraan tahun 2025 dari BRI Danareksa Sekurtas dan konsensus analis,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dan Kafi Anan dalam keterangannya, Jumat (2/5/2025).
Baca juga: Mitratel (MTEL) Raup Pendapatan Rp 9,31 Triliun pada 2024, Ditopang Sewa Tower
BRI Danareksa Sekuritas juga memberikan pandangan positif terhadap keberhasilan MTEL menekan beban keuangan melalui pemangkasan utang.
Di sisi kinerja operasional, perseroan mampu menambah sebanyak 391 tenan baru dengan ratio tenancy stabil 1,52 kali. Hal ini diraih di saat industri operator telekomunikasi tengah gencar melakukan konsolidasi.
Dengan sejumlah perbaikan tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham MTEL dengan target harga Rp 800.
Pandangan positif terhadap saham MTEL juga diberikan analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy. Menurut dia, pencapaian kinerja keuangan, seperti kenaikan pendapatan sebanyak 2,4 persen menjadi Rp 2,26 triliun, EBITDA sebanyak 2,2 persen menjadi Rp 1,88 triliun, dan laba bersih naik 1 persen menjadi Rp 526 miliar sudah sesuai estimasi Sucor Sekuritas dan konsensus analis.
“Pencapaian kinerja tersebut sudah sesuai estimasi kami, konsensus analis, dan target manajemen MTEL terkait pertumbuhan low-single-digit tahun 2025,” tulisnya.
Sucor Sekuritas juga memberikan pandangan positif terhadap keberhasilan Mitratel (MTEL) menambah sebanyak 189 menara telekomunikasi baru di kuartal I-2025, sehingga totalnya menjadi 39.593 unit menara. Menara ini didominasi di luar pulau Jawa dengan porsi mencapai 59 persen. Hal tersebut menunjukkan kesiapan MTEL menjadi partner strategis operator telekomunikasi yang diperkirakan bakal gencar melakukan ekspansi setelah menuntaskan fase konsolidasi.
Perseroan juga telah menambah sebanyak 391 tenan bersih selama kuartal I-2025 atau sesuai dengan target. Tahun ini, ditargetkan penambahan sebanyak 2.500 tenan baru.
Melihat performa kuartal I-2025 dan kondisi industri, Paulus mengatakan, Mitratel diprediksi pertahankan pertumbuhan pendapatan berkisar 2,3 persen tahun ini dengan laba bersih stabil. Target kinerja ini mengasumsikan penyerapan belanja modal anorganik sebesar Rp 2 triliun untuk menara telekomunikasi dan bisnis fiber.
“Kami mempertahankan pandangan MTEL sebagai saham investasi defensif, seiring resiliensi bisnis penyewaan menara telekomunikasi dan minimnya dampak perusahan ini terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang. Hal ini mendorong kami mempertahankan rekomendasi beli saham MTEL dengan target harga terdekat Rp 620,” tulisnya.
Baca juga: Mitratel (MTEL) Raup Pendapatan Rp 9,31 Triliun pada 2024, Ditopang Sewa Tower
Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang