Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bebaskan Tarif Masuk dari AS, Harga Sepatu hingga Laptop Bisa Lebih Murah?

Kompas.com - 16/07/2025, 14:07 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) telah menetapkan tarif impor senilai 19 persen untuk Indonesia setelah melalui beberapa negosiasi.

Di sisi lain, Indonesia memberikan tarif 0 persen untuk produk-produk yang masuk dari Amerika Serikat.

Ekonom sekaligus Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto mengatakan, ada kemungkinan harga barang-barang impor dari Amerika Serikat (AS) akan lebih murah.

Baca juga: Trump Incar Tembaga RI, Pemerintah Dorong Ekspor Tetap dari Hasil Hilirisasi

"Ya, kalau kita tarifnya ke mereka 0 persen, tentu ya implikasinya harga produk mereka sedikit lebih kompetitif lah," kata dia ketika ditemui di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Ia menambahkan, meskipun demikian, pada dasarnya produk AS yang masuk ke pasar Indonesia tidak terlalu banyak dan terbatas.

"Memang ada implikasi peningkatan impornya nanti, karena produk AS itu kan rata-rata secara market Indonesia mudah diterima," imbuh dia.

Eko bilang, produk AS pada dasarnya menyasar kelas menengah di Indonesia melalui produk gaya hidup seperti baju, sepatu, hingga elektronik seperti ponsel dan laptop.

Meskipun demikian, ia mengingatkan bahwa penurunan harga tersebut tidak akan terlalu signifikan.

Sebelumnya, produk AS yang masuk ke Indonesia dikenai tarif masuk sebesar rata-rata 8 persen dan saat ini menjadi 0 persen.

"Tapi dengan situasi daya beli kita itu sepertinya turun, itu tidak mudah juga kalau mereka tidak menurunkan harga semacam itu, karena kan demand-nya lagi seret di Indonesia," terang dia.

Adapun, Eko bilang hasil negosiasi yang didapatkan Indonesia dan Vietnam menjadi standar bagi negara-negara berkembang lain untuk dapat menurunkan besaran tarif perdagangan dengan AS.

"Kan rumusnya adalah kalau kita lihat Vietnam dengan Indonesia itu dari AS di nol-kan (tarif) terus kemudian baru ada negosiasi gitu, Indonesia juga gitu," tutup dia.

Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (21/11/2024).KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Sebagai informasi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, pihaknya telah mencapai kesepakatan perdagangan awal dengan Indonesia dan akan menetapkan tarif sebesar 19 persen pada ekspor AS dari Tanah Air.

"Kami tidak akan membayar tarif apa pun. Jadi mereka memberi kami akses ke Indonesia, yang tidak pernah kami miliki," kata dia dikutip dari CNBC, Rabu (16/7/2025).

"Itu mungkin bagian terbesar dari kesepakatannya. Dan bagian lainnya adalah mereka akan membayar 19 persen," imbuh dia.

Dalam unggahan berikutnya di Truth Social, Trump mengatakan Indonesia telah berkomitmen untuk membeli energi AS senilai 15 miliar dollar AS, produk pertanian Amerika senilai 4,5 miliar dollar AS, dan 50 pesawat Boeing, banyak di antaranya adalah model 777 sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

Adapun, maskapai penerbangan Indonesia Garuda baru-baru ini disebut sedang dalam pembicaraan untuk membeli antara 50 dan 75 pesawat Boeing.

Baca juga: Trump Umumkan Indonesia Beli Energi dan Boeing AS, Tarif Tetap 19 Persen

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Industri
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau