JAKARTA, KOMPAS.com - Program ekonomi Filonomics akan mengupas pergantian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati oleh Presiden Prabowo Subianto dengan mengangkat Purbaya Yudhi Sadewa sebagai penggantinya.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai penting untuk menunggu gebrakan-gebrakan Purbaya dalam mengelola anggaran negara. Akan sama dengan Sri Mulyani atau justru ada gebrakan baru.
“Berat (tugas Purbaya), berat mengelola ekspektasi. Apa program yang beda dari Sri Mulyani, apa yang bisa diteruskan yang bagus. Investor akan melihat kebijakan pajak, pengelolaan anggaran, termasuk efisiensi anggaran,” ujarnya.
Baca juga: Investor Masih Optimistis pada Pasar Modal Indonesia Meski Menkeu Sri Mulyani Diganti Purbaya
Ia menambahkan, IHSG yang anjlok dalam 2 hari, 8-9 September 2025, bagian dari respons pasar terhadap komunikasi publik Purbaya setelah jadi Menkeu.
Bhima juga mengungkapkan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu ditingkatkan oleh Purbaya, meski Sri Mulyani memiliki warisan-warisan selama manjabat sebagai Menkeu.
Namun Bhima mengingatkan posisi Purbaya yang dekat dengan Prabowo harus menjadi kontrol, bukan sekadar mengikuti keinginan Presiden.
“Menkeu harus bertindak seperti rem (agar anggaran tidak jebol)," kata dia
Episode Filonomics yang tayang Sabtu, 13 September 2025 ini akan membahas prospek ekonomi di bawah Purbaya, target pertumbuhan 6-7 persen, hingga nasib tuntutan rakyat 17+8. Saksikan episode Filonomics: Prabowo Pilih Purbaya, Bayang-bayang Sri Mulyani Sirna? di Kanal Youtube Kompas.com.
Baca juga: Ekonomi RI Diramal Tumbuh 8 Persen dalam 2-3 Tahun, Menkeu Purbaya: Bukan Hal Mustahil
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang