Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo?

Kompas.com - 12/09/2025, 18:46 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pengusaha nasional Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi penyaluran bantuan sosial (bansos) beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun Anggaran 2020.

Penetapan tersangka dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kabar penetapan tersangka tersebut terungkap setelah Bambang mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Senin (25/8/2025).

Berdasarkan informasi yang tercantum di Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakarta Selatan, gugatan itu terdaftar dengan nomor perkara 102/Pid.Pra/2025/PN JKT.SEL.

Dalam gugatannya, Bambang mengajukan praperadilan terhadap KPK RI cq pimpinan KPK. Bila hakim memenangkan gugatannya, maka status tersangkanya bakal gugur.

Baca juga: Siapa Pemilik Sirup Marjan yang Iklannya Jadi Pertanda Masuk Ramadan?

Profil Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo

Sebagai informasi saja, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo tak lain merupakan kakak dari konglomerat dan pendiri Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo.

Meski namanya tak sepopuler sang adik, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo selama ini dikenal luas sebagai pengusaha logistik. Perusahaan miliknya adalah PT Dosni Roha Logistik atau DNR Group.

Bisnis utama perusahaan ini adalah distribusi barang, jasa pengiriman barang dari dan ke luar negeri (ekspor-impor), dan penyimpanan gudang.

Mengutip situs resmi perusahaan, Bambang saat ini tercatat menjabat sebagai CEO DNR. Ia lahir di Surabaya pada 16 Januari 1964.

Sebelum mendirikan DNR, pengalaman kariernya cukup panjang di berbagai sektor industri. Ia pernah mengelola bisnis media dan sempat menjadi Direktur MNC SkyVision, perusahaan yang sempat menjadi operator televisi kabel terbesar di masanya.

Baca juga: Siapa Pemilik Minimarket Circle K di Indonesia?

Kariernya cukup lama di MNC Group. Ia tercatat pernah menjadi direksi di beberapa perusahaan adiknya tersebut antara lain Presiden Direktur PT MNC Vision Network 2004-2016 Vice President Commissioner PT Media Nusantara Citra 2011-2016.

Lalu President Commissioner PT Bhakti Asset Management 2007-2011, President Commissioner Bimantara Citra Tbk 2002-2007, dan Vice President Commissioner PT Global Mediacom Tbk 2007.

Selepas dari MNC Group, jebolan Magister Administrasi Bisnis Universitas San Francisco ini kemudian merintis berdirinya DNR yang menyediakan layanan rantai pasok logistik di seluruh Indonesia.

Perusahaan inilah yang kemudian tersandung kasus korupsi distribusi bantuan sosial (bansos) di Kementerian Sosial (Kemensos) pada 2020.

Terbaru, Lembaga Anti-rasuah mencekal empat orang bepergian ke luar negeri terkait kasus pengangkutan penyaluran bansos Kemensos, yakni berinisial ES, BRT, KJT, dan HER.

Keempat orang tersebut adalah Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial Edi Suharto (ES) dan Komisaris Utama PT Dosni Roha Logistik sekaligus Direktur Utama PT Dosni Roha Indonesia (DNR) Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo (BRT).

Baca juga: Tersandung Kasus Beras Oplosan, Siapa Pemilik PT Food Station?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Industri
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau