SOLO, KOMPAS.com -Penjual mobil bekas tak berani memberikan garansi pada unit yang dijual karena sejumlah alasan. Salah satunya kerusakan tak selalu bisa terprediksi, khususnya onderdil elektronik.
Pedagang mobil bekas secara terang-terangan mengungkap bahwa membeli mobil bekas berisiko bahkan pihaknya selaku pedagang juga bisa terdampak.
Toro, dari showroom mobil bekas Bathara Motor Solo mengatakan memilih mobil bekas bisa dikatakan gampang-gampang susah, bila sedang apes bisa saja mendapatkan unit yang rusak.
Baca juga: Harga Mobil Bekas di Online Sering Jadi Bumerang bagi Penjual Konvensional
“Sebenarnya, kerusakan komponen pada mobil bekas tak selalu bisa terprediksi, bisa saja saat ini unit kondisinya baik, tapi dalam hitungan jam atau hari, kondisinya bisa berubah, menjadi rusak,” ucap Toro kepada Kompas.com, Selasa (30/9/2025).
Bahkan, pihak pedagang juga kerap mengalami apes, ketika membeli unit untuk dijual kembali. Hal ini wajar saja terjadi lantaran unit bekas memang memiliki potensi kerusakan karena usia pemakaian.
“Kami aja, yang bisa dikatakan profesional, tidak begitu awam dengan mobil, bisa kena apesnya, mobil yang ketika di lokasi diperiksa kondisinya baik, tapi sampai rumah rusak, itu juga ada,” ucap Toro.
Baca juga: Trik Ampuh Hindari Jebakan Odometer Palsu Saat Beli Mobil Bekas
Mobil bekas di Bathara Motor SoloBerhubung adanya risiko tersebut, banyak pihak pedagang mobil tak berani memberikan garansi. Pasalnya kerusakan yang tak terprediksi itu hanya bisa diantisipasi dengan inspeksi secara kasat mata.
“Selebihnya di luar kendali kami, maka dari itu calon pembeli mobil bekas lebih baik cek unit secara langsung, merasakan performa dan memeriksa unit sampai puas, baru deh dibeli, dengan begitu sama-sama enak,” ucap Toro.
Toro mengaku, upaya menyiapkan unit dalam kondisi baik dan siap pakai, dengan melakukan perbaikan, sudah dilakukan oleh pihak pedagang. Kadang kerusakan secara tiba-tiba tak bisa terhindarkan.
Baca juga: Penjualan Mobil Bekas Tumbuh 26 Persen Semester I/2025
Layanan inspeksi mobil bekas Otospector“Jujur kami selaku pedagang hanya bisa berusaha menyiapkan unit dengan kondisi optimal siap pakai, memastikan unit bukan bekas tabrakan dan kebanjiran, harapannya konsumen puas dengan unit yang dibeli,” ucap Toro.
Namun, kondisi mobil bekas dengan usia pemakaian lebih dari 5 tahun, memang tak bisa terpediksi dengan baik. Bahkan pihak diler resmi saja sudah tidak menggaransi unitnya, karena ada saja potensi kerusakannya.
Bina, pemilik showroom mobil bekas Bina Motor Trucuk, Klaten mengatakan mobil bekas yang mereka jual kebanyakan sudah tidak bergaransi secara resmi.
Baca juga: Biaya dan Cara Mengurus Pajak Mobil Bekas yang Sudah Mati 7 Tahun
Mobil bekas yang cocok untuk pemula“Mobil-mobil bekas dengan usia pemakaian di atas 5 tahun umumnya sudah habis masa garansinya, sehingga tak mungkin juga pedagang mobil bekas berani memberikan garansi,” ucap Bina kepada Kompas.com, Senin (29/9/2025).
Sebagai gantinya, konsumen harus teliti saat membeli mobil bekas. Konsumen bisa mengajak tenaga ahli atau inspektor untuk memeriksa unit yang akan dibeli.
“Setelah memeriksa unit secara langsung, dan mengetes unit secara puas, konsumen masih bisa melakukan negosiasi harga sampai ditemukan kesepakatan, setelah itu mobil jadi milik pembeli sepenuhnya,” ucap Bina.
Baca juga: Ini Faktor yang Bikin Harga Mobil Bekas Cepat Anjlok
Mobil bekas di Bathara Motor Solo