JAKARTA, KOMPAS.com – Nama Veda Ega Pratama kembali mencuri perhatian dunia balap internasional. Pebalap muda asal Wonosari, Gunungkidul, itu baru saja menutup musim Red Bull Rookies Cup 2025 dengan hasil luar biasa, yakni finis sebagai runner-up klasemen akhir.
Prestasi itu membuat namanya kini ramai disebut dalam bursa pembalap Moto3 musim 2026. Jika benar terealisasi, Veda akan menjadi salah satu pebalap termuda Indonesia yang tampil di ajang Grand Prix dunia.
Lahir pada 23 November 2008, Veda tumbuh di lingkungan yang tak jauh dari dunia otomotif. Darah balap mengalir dari sang ayah, Sudarmono, mantan pebalap nasional.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh Risiko Parkir Moge di Mal
Pebalap Tanah Air Veda Ega Pratama (kiri) kembali mengharumkan nama Indonesia dengan naik podium di Red Bull Ring pada ajang Red Bull Rookies Cup, yang bertepatan dengan HUT RI ke-80 Minggu (17/8).Saat ditemui di sela masa jeda kompetisi, Veda mengaku tengah fokus menatap dua seri terakhir JuniorGP 2025, yang akan digelar pada November mendatang di Circuit de Barcelona-Catalunya (Montmeló).
JuniorGP bisa dibilang sebagai “sekolah terakhir” sebelum naik ke Grand Prix. Banyak pebalap MotoGP terkenal yang dulu memulai kariernya dari sini, seperti Marc Márquez, Joan Mir, Jorge Martín, hingga Pedro Acosta.
Ajang ini dikelola langsung oleh FIM (Federation Internationale de Motocyclisme) dan Dorna Sports, yaitu penyelenggara resmi MotoGP. Jadi sistem kompetisi, motor, dan regulasinya dibuat semirip mungkin dengan Moto3 agar pembalap bisa beradaptasi sejak dini.
Baca juga: Pasar Mobil Listrik Turun 36 Persen, BYD dan Hyundai Anjlok
Veda Ega Pratama saat diwawancarai Kompas.com di IMOS 2025Kejuaraan Dunia FIM JuniorGP adalah acara balapan kelas junior yang diselenggarakan oleh Dorna Sports di bawah peraturan FIM.
Balapan ini berjalan di bawah peraturan Moto3 dan bertindak sebagai pengumpan Kejuaraan Dunia Moto3. Kelas ini dibatasi untuk mesin satu silinder 250 cc empat langkah
“Untuk tahun depan, belum ada planning sih. Sekarang fokusnya ke dua seri terakhir JuniorGP ini,” ujar Veda saat ditanya Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Arti Kode Angka di SPBU Pertamina: Bukan Sekadar Nomor di Papan Harga
Veda Ega Pratama saat berlaga pada Red Bull Rookies Cup 2025 di Sirkuit Mugello, ItaliaAdaptasi di Eropa dan Tantangan Cuaca
Bagi Veda, tahun pertama di JuniorGP menjadi masa adaptasi besar. Ia harus memahami karakter motor yang berbeda, sekaligus menghadapi kondisi lintasan dan cuaca yang tak biasa.
“Di JuniorGP ini tahun pertama saya, jadi masih adaptasi. Tapi akhir-akhir ini sudah mulai merasa confident, sudah dapat setup yang enak. Walau begitu, masih banyak yang harus ditingkatkan,” kata Veda.
Menurutnya, salah satu tantangan terbesar saat balap di Eropa adalah cuaca dingin yang memengaruhi performa ban dan grip aspal.
“Pertama kali saya balap di sana, cuacanya dingin banget. Grip aspalnya jadi beda, lebih licin. Jadi harus belajar adaptasi dari situ,” ujarnya.
Baca juga: SPBU Pertamina Signature vs Shell: Mana yang Lebih Premium?
Veda Ega Pratama saat berlaga pada Red Bull Rookies Cup 2025 di Sirkuit Mugello, ItaliaDapat Dukungan dari Sesama Pebalap Asia