JAKARTA, KOMPAS.com - Industri otomotif China memetakan arah ambisius menuju masa depan lewat peluncuran Energy Saving and New Energy Vehicle Technology Roadmap 3.0 yang dirilis oleh China Society of Automotive Engineers (CSAE) pada 22 Oktober 2025.
Dikutip Carnewschina, peta jalan terbaru ini menjadi pembaruan dari versi sebelumnya yang dirilis pada 2016 (1.0) dan 2020 (2.0).
Roadmap terkait fokusnya lebih luas, mencakup pembangunan berkelanjutan kendaraan hemat energi, peningkatan kendaraan energi baru, dan evolusi kendaraan cerdas (intelligent connected vehicles).
Baca juga: Pintu Geser Elektrik Mobil Rawan Rusak, Ini Penyebab dan Biaya Perbaikannya
Ilustrasi kendaraan bermotor.Ketua CSAE Zhang Jinhua menjelaskan bahwa edisi terbaru ini tidak hanya menitikberatkan pada teknologi produk, tetapi juga pada teknologi manufaktur cerdas.
“Versi sebelumnya berfokus pada teknologi produk. Tahun ini, teknologi produk dan manufaktur menjadi dua kekuatan pendorong utama,” ujarnya dikutip Selasa (28/10/2025).
Peta jalan tersebut menggariskan visi jangka panjang hingga tahun 2040, di mana salah satu sasaran utamanya adalah menekan emisi karbon industri otomotif yang diproyeksikan mencapai puncaknya pada 2028.
Target itu dua tahun lebih cepat dari target nasional, sebelum akhirnya turun lebih dari 60 persen pada 2040.
Selain itu, sistem transportasi masa depan diharapkan akan didominasi kendaraan energi baru yang cerdas dan saling terhubung, dengan tujuan nol kecelakaan, nol korban jiwa, dan efisiensi tinggi.
Baca juga: Bahlil Siap Gunakan Maung Sebagai Kendaraan Dinas
Ilustrasi kendaraan listrik.China menargetkan penetrasi kendaraan energi baru (NEV) melebihi 80 persen pada 2040, seiring percepatan elektrifikasi penuh di industri otomotifnya.
Dalam periode yang sama, ekosistem infrastruktur kendaraan cerdas berbasis vehicle-road-cloud akan matang, memungkinkan penerapan luas kendaraan otonom berteknologi tinggi.
Selain itu, China juga ingin menjadikan diri sebagai pusat inovasi teknologi otomotif global, dengan mengintegrasikan pengembangan pendidikan, teknologi, dan sumber daya manusia.
Pembangunan klaster industri otomotif modern yang berorientasi inovasi, berbasis data, efisien, tangguh, dan berkelanjutan juga menjadi bagian dari target besar tersebut.
Menariknya, di tengah dorongan besar menuju kendaraan listrik, peta jalan ini menegaskan bahwa mesin pembakaran internal (ICE) tetap akan berperan penting.
Semua kendaraan penumpang berbahan bakar konvensional ditargetkan sudah berteknologi hibrida pada 2035.
Baca juga: Fenomena Overprice di Pasar Mobil Bekas: Inspektor Hadir Kawal Harga Tetap Wajar
Sementara pada 2040, kendaraan dengan mesin pembakaran internal, termasuk hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid (PHEV), dan extended range electric vehicle (EREV) diproyeksikan masih menyumbang sekitar sepertiga dari penjualan kendaraan penumpang baru.