Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Menjadikan Biawak Ikon Baru Wonosobo

Kompas.com - 23/04/2025, 19:16 WIB
Bayu Apriliano,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com - Tugu Biawak, yang kini menjadi ikon baru Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah menyimpan filosofi mendalam tentang seni yang dipegang teguh oleh Rejo Arianto, sang seniman.

Menurut Rejo, sebuah karya seni tidak hanya berkaitan dengan bentuk atau keindahan fisik, tetapi juga harus memiliki jiwa dan ruh yang membuatnya hidup serta bermakna bagi masyarakat.

"Karya seni itu seperti manusia cantik. Yang benar-benar indah bukan hanya wajahnya, tetapi juga kecerdasannya dan jiwa di dalamnya. Sama halnya dengan Tugu Biawak, saya ingin karya ini punya ruh yang dapat dirasakan oleh siapa saja yang melihatnya," ungkap Rejo pada Rabu (23/4/2025).

Baca juga: Dedikasi di Balik Tugu Biawak, Rejo Rela Berutang demi Wonosobo

Rejo menjelaskan bahwa roh dalam sebuah karya seni adalah esensi yang membuat karya tersebut mampu berbicara kepada orang-orang yang melihatnya.

Ia berupaya menuangkan filosofi kehidupan ke dalam Tugu Biawak, menjadikannya lebih dari sekadar monumen.

"Tantangannya (membuat tugu biawak), bagaimana bisa punya ruh atau soul. Karya sebagus apa pun jika tidak punya jiwa, ibaratnya seperti orang cantik tapi bloon. Jadi yang bagus itu yang cantik yang smart," katanya lagi.

Baca juga: Tugu Biawak Jadi Sorotan, Bukti Karya Berkualitas Tak Harus Mahal

Alasan menjadikan biawak subyek patung

Tugu Biawak, sebuah karya seni monumental yang baru saja selesai dibangun di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo,Jawa Tengah telah menjadi perhatian publik. Dok Rejo Arianto Tugu Biawak, sebuah karya seni monumental yang baru saja selesai dibangun di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo,Jawa Tengah telah menjadi perhatian publik.

Pemilihan biawak sebagai subyek patung atau ikon baru Wonosobo bukanlah tanpa alasan.

Hewan ini merupakan endemik lokal yang telah lama hidup berdampingan dengan masyarakat Desa Krasak dan Wonosobo pada umumnya, menjadi salah satu roh yang mendasari pembuatan patung tersebut.

"Semoga hasilnya ya cantik ya smart," ujar Rejo.

Pembuatan Tugu Biawak memerlukan kerja keras dan kreativitas.

Baca juga: 5 Cara Cegah Ular Kobra Masuk Rumah Menurut Pakar Rescue

Rejo, bersama tim yang terdiri dari enam orang, bekerja selama satu setengah bulan untuk mewujudkan tugu setinggi 7 meter tersebut.

Dalam prosesnya, ia menghadapi tantangan besar, yaitu menciptakan patung yang tidak hanya estetis tetapi juga penuh makna.

"Karya seni sebagus apa pun akan terasa kosong jika tidak memiliki jiwa. Tantangan terbesar adalah memastikan patung ini mampu menyampaikan pesan pelestarian dan cinta untuk Wonosobo," kata Rejo.

Baca juga: Tips Ampuh Cegah Ular Kobra Masuk Rumah: Tutup Celah Pintu hingga Gunakan Kapur Barus

Makna tugu Biawak

Wujud patung biawak Wonosobo yang belakangan jadi sorotan karena tampak realistis dan pembangunannya tak memakan biaya tinggi pada Selasa (22/4/2025) sore. ?Tugu Krasak Menyawak tersebut dibangun atas inisiasi pemuda Karang Taruna di Desa Krasak, Selomerto.KOMPAS.com/IRAWAN SAPTO ADHI Wujud patung biawak Wonosobo yang belakangan jadi sorotan karena tampak realistis dan pembangunannya tak memakan biaya tinggi pada Selasa (22/4/2025) sore. ?Tugu Krasak Menyawak tersebut dibangun atas inisiasi pemuda Karang Taruna di Desa Krasak, Selomerto.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Regional
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Regional
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Regional
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Regional
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Regional
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau