MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengambil sikap tegas terkait rencana kedatangan pendakwah Zakir Naik di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur.
Wakil Wali (Wawali) Kota Malang, Ali Muthohirin menegaskan, acara yang digelar harus bisa menjaga kondusifitas.
Sikap ini diambil sebagai jalan tengah menyusul adanya pro dan kontra di tengah masyarakat terkait acara tersebut.
"Kami menghargai hak warga untuk menerima maupun menolak dalam alam demokrasi ini. Namun, tanggung jawab utama kami adalah menjaga kondusifitas di Kota Malang," kata Ali Muthohirin, Kamis (10/7/2025).
Baca juga: Zakir Naik Rencananya Ceramah di Malang, Polisi Rapat dengan MUI dan Tokoh Masyarakat
Ali mengatakan, bahwa Pemkot Malang tidak bisa dalam posisi menolak dalam penggunaan aset daerah yakni Stadion Gajayana selama persyaratan administratif dipenuhi.
Keputusan akhir mengenai izin keramaian, menurutnya, berada di tangan pihak kepolisian.
Meski demikian, Pemkot Malang memberikan catatan penting mengenai konten acara.
Baca juga: Ceramah Zakir Naik di Malang Tetap Digelar Meski Ada Penolakan, Ini Jadwalnya
Menurutnya, apabila kegiatan hanya sebatas Tabligh Akbar atau ceramah keagamaan, tanpa ada sesi debat terbuka antaragama, boleh-boleh saja.
Ia berharap, agar acara yang digelar secara terbuka itu tidak melenceng menjadi ajang debat publik yang membandingkan pemahaman antaragama.
"Kalau isinya adalah tabligh akbar, silahkan saja. Tapi harus dihindari adanya debat antar pemahaman, antar lintas agama di ruang terbuka," katanya.
Baca juga: Penolakan Ceramah Zakir Naik di Malang, Panitia Tekankan Hak Berdakwah Sesuai Konstitusi
Menurut Ali, jika ada kebutuhan untuk diskusi lintas agama, hal itu seharusnya dilakukan dalam forum tertutup untuk menjaga etika dan perasaan setiap umat beragama.
"Secara etika, lebih baik sesuai izinnya, yaitu tabligh akbar saja. Tidak harus membahas pemahaman agama lain. Ini demi menjaga perasaan kita semua," lanjut Ali.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini