Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ceramah Zakir Naik di Malang, Wawali: Kalau Tabligh Akbar Boleh Saja, Asalkan Jangan Debat Agama

Kompas.com - 10/07/2025, 14:14 WIB
Nugraha Perdana,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengambil sikap tegas terkait rencana kedatangan pendakwah Zakir Naik di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur.

Wakil Wali (Wawali) Kota Malang, Ali Muthohirin menegaskan, acara yang digelar harus bisa menjaga kondusifitas.

Sikap ini diambil sebagai jalan tengah menyusul adanya pro dan kontra di tengah masyarakat terkait acara tersebut.

"Kami menghargai hak warga untuk menerima maupun menolak dalam alam demokrasi ini. Namun, tanggung jawab utama kami adalah menjaga kondusifitas di Kota Malang," kata Ali Muthohirin, Kamis (10/7/2025).

Baca juga: Zakir Naik Rencananya Ceramah di Malang, Polisi Rapat dengan MUI dan Tokoh Masyarakat

Ali mengatakan, bahwa Pemkot Malang tidak bisa dalam posisi menolak dalam penggunaan aset daerah yakni Stadion Gajayana selama persyaratan administratif dipenuhi.

Keputusan akhir mengenai izin keramaian, menurutnya, berada di tangan pihak kepolisian.

Meski demikian, Pemkot Malang memberikan catatan penting mengenai konten acara.

Baca juga: Ceramah Zakir Naik di Malang Tetap Digelar Meski Ada Penolakan, Ini Jadwalnya

Menurutnya, apabila kegiatan hanya sebatas Tabligh Akbar atau ceramah keagamaan, tanpa ada sesi debat terbuka antaragama, boleh-boleh saja.

Ia berharap, agar acara yang digelar secara terbuka itu tidak melenceng menjadi ajang debat publik yang membandingkan pemahaman antaragama.

"Kalau isinya adalah tabligh akbar, silahkan saja. Tapi harus dihindari adanya debat antar pemahaman, antar lintas agama di ruang terbuka," katanya.

Baca juga: Penolakan Ceramah Zakir Naik di Malang, Panitia Tekankan Hak Berdakwah Sesuai Konstitusi

Menurut Ali, jika ada kebutuhan untuk diskusi lintas agama, hal itu seharusnya dilakukan dalam forum tertutup untuk menjaga etika dan perasaan setiap umat beragama.

"Secara etika, lebih baik sesuai izinnya, yaitu tabligh akbar saja. Tidak harus membahas pemahaman agama lain. Ini demi menjaga perasaan kita semua," lanjut Ali.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Mendagri Minta Pejabat Tak 'Flexing', Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Mendagri Minta Pejabat Tak "Flexing", Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Surabaya
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Surabaya
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Hidup Sebatang Kara, Lansia Obesitas di Bangkalan Dievakuasi Warga ke Rumah Sakit
Surabaya
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
4 Penjual Miras di Karnaval Sound Horeg, 1 Jadi Tersangka dan Hanya Dijerat Tindak Pidana Ringan
Surabaya
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Mantan Kepala Disdik Jombang yang Diberhentikan karena Video Asusila Ikut Job Fit
Surabaya
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Dindik Bangkalan: 460 Unit Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim Masih Digunakan di 32 SMA-SLB
Surabaya
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Mimpi Sunari dan Warga Dusun Baban Timur Jember Punya Jalan Aspal dan Listrik
Surabaya
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa 'Makan' Anggaran Rp 2,5 Miliar
Eri Cahyadi Sebut Perbaikan Fasum Akibat Unjuk Rasa "Makan" Anggaran Rp 2,5 Miliar
Surabaya
Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
Surabaya
Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau