SURABAYA, KOMPAS.com - Anggota Polsek Tegalsari bermarkas di kantor kecamatan untuk sementara waktu setelah markasnya dirusak oleh kelompok tak dikenal saat berlangsungnya aksi demonstrasi di Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Luthfie Sulistiawan mengatakan, pihaknya memanfaatkan kantor kecamatan untuk anggota Polsek Tegalsari yang masih belum memiliki markas.
"Sementara ini masih menumpang di kecamatan ya, Kantor Kecamatan (Tegalsari)," kata Luthfie ketika berada di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (2/9/2025).
Baca juga: Khofifah: Relief di Dinding Gedung Bersejarah Grahadi Surabaya Tak Bisa Kembali Seperti Semula
Selain itu, Luthfie mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk meminta bantuan mencari bangunan yang bisa digunakan untuk pelayanan publik di Polsek Tegalsari.
Baca juga: Imbas Kericuhan Demo, Kadin Ungkap Penurunan Ekonomi di Surabaya hingga 50 Persen
"Sekarang saya ini kita sudah mencari tempat ya. Saya sudah komunikasi dengan Pak Wali (Kota Surabaya, Eri Cahyadi)," ucapnya.
"Dalam satu sampai dua hari ini mudah-mudahan sudah ada tempat (Polsek Tegalsari), untuk nanti memberikan layanan kembali ke masyarakat," tambahnya.
Lebih lanjut, kata Luthfie, koordinasi dengan Pemkot Surabaya juga untuk membahas proses perbaikan Polsek Tegalsari. Sebab, bangunan tersebut merupakan bagian dari cagar budaya.
"Terkait dengan pembangunan yang baru konsepnya seperti apa? Apakah mempertahankan konsep heritage-nya atau mungkin menjadi format bangunan baru, nanti kita akan diskusikan," jelasnya.
Diketahui, kantor Polsek Tegalsari rusak saat aksi demonstrasi pada Jumat (29/8/2025). Tak hanya itu, bangunan cagar budaya tersebut kembali dirusak pada Sabtu (30/8/2025). Peristiwa tersebut terjadi setelah kelompok massa membakar Gedung Grahadi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini