SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak kuasa menitikkan air mata saat menghadiri Ikrar dan Doa Bersama di Tugu Pahlawan, Kamis (4/9/2025).
Pada acara yang bertujuan meneguhkan semangat menjaga persatuan di Kota Surabaya tersebut, Wali Kota Eri terlihat beberapa kali berkaca-kaca.
Momentum tersebut berlangsung ketika acara menyanyikan Ibu Pertiwi dan Padamu Negeri.
Dihadiri sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), organisasi masyarakat, komunitas kepemudaan, hingga beberapa perwakilan kelompok suku dan agama,Wali Kota terlihat beberapa kali mengusap air mata.
Baca juga: 3 Polisi Luka dan 61 Orang Ditangkap Saat Perusakan Kantor Polsek Bubutan Surabaya
Dikonfirmasi seusai acara, Wali Kota Eri mengaku bahwa tak kuasa menitikkan air mata ketika mengingat Kota Surabaya mengalami kerusakan.
Sebagai dampak dari Orang Tak Dikenal (OTK), sejumlah bangunan sempat dibakar pasca demonstrasi.
"Apapun itu, agama mengajarkan bagaimana khairunnas anfahum linas. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia yang lainnya. Bagaimana bumi Ibu Pertiwi ini dibangun dengan perjuangan, dengan darah para pejuang, dengan darah para ulama, dengan darah seluruh warga Kota Surabaya," kata Eri dikonfirmasi seusai acara.
Baca juga: Pencurian Pot-pot di Tengah Aksi di Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi Beri Tanggapan Santai
Pengrusakan di Surabaya tidak dapat ditoleransi. Dirinya mengajak masyarakat untuk bersatu dan meneguhkan semangat untuk melawan berbagai tindakan provokatif.
"Ketika Ibu Pertiwi hari ini mereka sedang mendengarkan yang dirusak, ada yang antar manusia ini saling menyalahkan, melakukan hal-hal yang tidak melalui kegiatan anarkis, saya mengatakan, Ya Allah, engkau menguji kami atau engkau mengingatkan kami. Karena semakin banyak hari ini kita lupa dengan agama kita. Kita lupa dengan nilai-nilai Pancasila kita," kata Cak Eri.
Pemkot Surabaya mencatat, kerusakan tidak hanya pada aset milik Pemkot. Namun juga pada beberapa tempat usaha milik masyarakat.
"Bagaimana ketika kemarin ada pembakaran? Tapi bagaimana warung-warung yang kena sebetulnya? Tapi tolonglah lihat bagaimana kesedihan mereka? Bagaimana perekonomian mereka? Kita ini hadir di muka bumi ini saling menguatkan, memberikan bagaimana kita bisa bermanfaat, menguatkan kesejahteraan, memberikan yang terbaik," lanjutnya.
Baca juga: Unair Sebut 1 Mahasiswa yang Ditangkap Saat Aksi di Surabaya Sudah Bebas
Pemkot Surabaya berharap peristiwa serupa tidak terulang. Sehingga, kehidupan bermasyarakat di Surabaya bisa kembali berjalan dengan baik kembali.
"Ini yang saya tadi sempat menitikkan air mata itu karena, Ya Allah, kenapa dengan kota ini, dengan bangsa ini sampai terjadi seperti ini? Apakah yang harus kita renungkan kembali? Tuhan menguji kita atau Tuhan mengingatkan kita," kata Politisi PDIP ini.
Peristiwa pengerusakan terjadi usai aksi unjuk rasa, Sabtu (30/8/2025) malam lalu.
Kejadian pembakaran bangunan cagar budaya Gedung Negara Grahadi dan Polsek Tegalsari dilakukan orang tak dikenal pada Sabtu malam hingga menjelang Minggu dini hari.
Baca juga: Polsek Bubutan Sekaligus Cagar Budaya Juga Diserang Massa Saat Aksi di Surabaya
Peristiwa tersebut berlangsung setelah aksi unjuk rasa di Jalan Gubernur Suryo tersebut dibubarkan aparat.
Di Polsek Tegalsari, sejumlah oknum tak dikenal tampak berusaha menjarah beberapa benda di sela membakar bangunan.
Di antara yang dijarah adalah area pagar sisi timur halaman markas, foto Presiden Prabowo, besi pada bagian atas pagar beton halaman markas, mesin dispenser, hingga gas elpiji.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul BREAKING NEWS Eri Cahyadi Titikkan Air Mata Kenang Peristiwa Pengrusakan di Surabaya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini