Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Waduk Surut Jadi Berkah bagi Petani di Madiun, Panen Ikan 35 Kilogram Per Hari

Kompas.com - 07/09/2025, 18:25 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Surutnya air Waduk Dawuhan, yang terletak di Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memberikan berkah bagi para petani setempat.

Mereka berbondong-bondong memanen ikan saat waduk mengalami penurunan air, dengan tangkapan yang mencapai 35 kilogram setiap harinya.

Namun, hanya kelompok tani setempat yang diizinkan menangkap ikan di Waduk Dawuhan.

Sementara itu, warga lainnya hanya dapat menikmati hasil panen sebagai pembeli.

Kegiatan menangkap ikan ini menjadi penanda musim kemarau sekaligus berkah bagi para petani.

Baca juga: Panen Ikan Lele di Kabupaten Kediri Capai Belasan Ton per Hari

Kusnianto, salah satu petani yang dikonfirmasi pada Minggu (7/9/2025), menjelaskan bahwa panen ikan saat air waduk surut biasanya berlangsung pada awal September setiap tahun.

Namun, panen ikan di waduk hanya bertahan sekitar dua pekan selama musim kemarau.

"Setiap tahun kalau debit air waduk menyusut hingga sekitar 80 persen, warga turun dengan jaring atau alat pancing. Hasil tangkapan ikan bisa mencapai 25 hingga 35 kilogram per hari," kata Kusnianto.

Kusnianto juga menyebutkan bahwa ikan yang ditangkap meliputi lele, nila, tombro, hingga ikan kutuk.

Ikan yang berhasil ditangkap langsung dijual kepada warga yang sudah menunggu di pinggir waduk.

Bahkan, untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan petani, warga rela menunggu berjam-jam demi mendapatkan ikan segar dengan harga terjangkau.

Amin, seorang warga setempat, mengaku sengaja datang lebih awal agar kebagian ikan nila hasil tangkapan petani.

Baca juga: Sindir Pemerintah, Warga Panen Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Ia menekankan bahwa tangkap ikan di Waduk Dawuhan hanya terjadi setahun sekali.

"Kami sabar menunggu karena ini momen tahunan. Apalagi ikannya segar dan harganya juga murah,” ujar Amin.

Senada dengan Amin, Haryati juga mengungkapkan bahwa ia turut mengantre karena ikan hasil panen di Waduk Dawuhan memiliki kualitas yang bagus.

"Jadi pas surut begini kami beli ikan nila dan kutuk segar. Harganya terjangkau dan kualitasnya bagus,” kata Haryati.

Adapun harga ikan per kilogram di Waduk Dawuhan adalah sebagai berikut: nila besar Rp 25.000, nila sedang Rp 20.000, lele Rp 25.000, dan kutuk Rp 50.000.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Suspek Meningkat, 20 Desa Ditetapkan KLB Campak di Pamekasan
Surabaya
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Ibu 16 Tahun yang Buang Bayinya di Lahan Bekas Kolam Lele Kini Dirawat di Rumah Sakit
Surabaya
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Ketua RT di Banyuwangi Kaget Lihat Paket Sabu Berserakan di Jalan, Langsung Lapor Babinsa
Surabaya
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Derita Orangtua Korban Mutilasi Rela Berjualan Sempol Demi Kuliahkan Anak, Ketua RT: Mereka Sempat Kebingungan
Surabaya
Mendagri Minta Pejabat Tak 'Flexing', Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Mendagri Minta Pejabat Tak "Flexing", Eri Cahyadi: dari Dulu Modelnya Seperti Ini
Surabaya
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Keluhan Guru di Sekolah Penerima Bantuan: Chromebook Bergantung Internet dan Harus Pakai Aplikasi Bawaan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau