Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Amerika Nonton Reog Ponorogo di TMII, Malah Salfok dengan Angklung

Kompas.com - 07/09/2025, 11:11 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harmonisasi gendang, angklung, hingga gamelan yang mengalun sore itu berhasil menarik banyak telinga untuk mendekat ke Plaza Kori Museum Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (6/9/2025).

Berdasarkan informasi dari petugas, sore itu memang akan digelar petunjukan Reog Ponorogo pukul 16.00 WIB. Namun, sekitar 20 menit sebelum pertunjukkan, musik sudah mengalun dan pengunjung sudah ramai mengelilingi area Plaza Kori.

Para pemain musik pengiring Reog Ponorogo duduk di tengah kerumunan, sebagian besar mereka ialah orang dewasa, dan ada pula anak kecil.

Baca juga:

Di antara pengunjung yang berkerumun, Mark tampak mengerutkan keningnya. Kakinya ia jinjitkan agar bisa melihat pertunjukkan dengan jelas, badannya yang tinggi tampak cukup mendominasi.

Beberapa kali, turis Amerika Serikat itu menyipitkan mata, memegang dagu, lalu mengangguk-angguk.

"Aku sangat penasaran, apa benda yang anak itu mainkan? Bentuknya sangat unik," ujar Mark saat Kompas.com hampiri di tengah kerumunan sore itu,  Sabtu (6/9/2025).

Saat Kompas.com perhatikan, benda yang dimaksud Mark ialah angklung, alat musik tradisional yang terbuat dari bambu.

Musik masih mengalun, namun tatapan Mark masih fokus ke permainan angklung yang mengiringi pertunjukkan.

Baca juga:

"Bagaimana bisa bunyi tersebut keluar dari benda itu? Bunyinya sangat menarik, apa benda itu terbuat dari bambu?" tanya Mark kepada Kompas.com.

Di tengah kerumunan yang bising, dengan agak sedikit berteriak, Kompas.com mencoba menjelaskan mengenai angklung kepada Mark.

Potret pertunjukkan Reog Ponorogo di Plaza Klori Museum Indonesia, Jakarta Timur, Sabtu (6/9/2025). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Potret pertunjukkan Reog Ponorogo di Plaza Klori Museum Indonesia, Jakarta Timur, Sabtu (6/9/2025).

Mark masih menggangguk-angguk, kala dijelaskan bahwa angklung mengeluarkan bunyi pada saat bambu bagian bawahnya digoyangkan.

Kata Mark, ia belum pernah melihat angklung sebelumnya, dan tertarik untuk mencoba memainkan angklung.

Mark mengungkapkan kekagumannya pada angklung, menurutnya,  bunyi alat musik dari bambu tersebut terdengar merdu, padahal pemainnya hanya menggoyang bambu pelan.

Baca juga:

Mark tidak sendiri, ia datang ke TMII bersama Luweya. Mereka berlibur di Indonesia selama empat hari, dan menjadikan TMII sebagai salah satu tujuan wisata.

"Ini pertama kali saya ke TMII, Mark sudah pernah sebelumnya, dan menurutku ini tempatnya sangat bagus. Saya menyukai bentuk-bentuk rumah (anjungan) di sini," timpal Luweya.

Tidak sampai pertunjukkan berakhir, Mark dan Luweya memutuskan untuk undur diri lebih dulu dari Plaza Kori karena hendak melanjutkan berkeliling area.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau