KOMPAS.com - Setiap tanggal 28 September, Indonesia memperingati Hari Kereta Api Nasional. Tahun ini, Kereta Api Indonesia (KAI) akan memperingati hari jadinya ke-80.
Sebagai info, tanggal hari jadi Kereta Api Indonesia ini bukanlah tanggal pembangunan rel pertama atau perjalanan kereta api pertama di Indonesia.
Oleh karena itu, berikut ini adalah artikel seputar sejarah kereta api di Indonesia dan penetapan tanggal hari jadi Kereta Api Indonesia.
Baca juga: 3 Jalur Kereta Api Terindah di Indonesia, Mana yang Pernah Kamu Coba?
Sejarah kereta api di Indonesia dimulai pada 17 Juni 1864, ketika Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J.W. Baron Sloet van de Beele, melakukan pencangkulan pertama pembangunan jalur kereta api di Desa Kemijen, Semarang.
Jalur ini menghubungkan Semarang dengan Vorstenlanden (Surakarta-Yogyakarta) sepanjang 26 kilometer.
Proyek tersebut dikerjakan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), perusahaan swasta Belanda. Dilansir dari Kompas.com (7/5/2025), perjalanan kereta api pertama di Indonesia dilakukan pada 10 Agustus 1867.
Stasiun Samarang, merupakan stasiun kereta api pertama di Indonesia.Setelah sukses membangun jalur Semarang–Surakarta, NISM memperluas jaringan ke berbagai wilayah Jawa.
Kesuksesan ini mendorong pemerintah kolonial membentuk perusahaan kereta api milik negara bernama Staats Spoorwegen (SS), yang membangun rute Surabaya–Pasuruan–Malang pada 1875.
Tak hanya di Jawa, jalur kereta juga dibangun di Sumatra. Di Sumatra Utara, proyek dikerjakan oleh Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
Sementara di Sumatra Barat, pembangunan rel dilakukan oleh SS. Fungsi utama kereta api kala itu adalah untuk mengangkut hasil bumi seperti gula, kopi, tembakau, serta batu bara dari Ombilin–Sawahlunto.
Ketika Jepang mengambil alih kekuasaan pada 1942, perkeretaapian Indonesia berada di bawah kendali Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api Jepang).
Pada masa ini, operasional kereta diarahkan sepenuhnya untuk kepentingan perang. Beberapa jalur baru dibangun, seperti Saketi–Bayah dan Muaro–Pekanbaru, guna mengangkut batu bara.
Baca juga: Daftar Kereta Api yang Mendapatkan Promo Tiket Rp 80.000, Cek Tanggal Keberangkatannya!
Namun, sebagian rel juga dibongkar untuk dialihkan ke pembangunan jalur kereta di Myanmar.
Kondisi ini membuat sarana dan prasarana perkeretaapian banyak yang rusak menjelang akhir pendudukan Jepang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, para pekerja kereta api bergerak untuk merebut kendali dari Jepang.