KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, banyak pedagang hewan kurban yang berjualan. Bahkan pedagang bisa berjualan di pinggir jalan raya.
Meski hal itu memudahkan masyarakat untuk membeli hewan kurban, tapi juga harus tahu kriteria hewan kurban yang sehat sebelum membeli.
Dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Dr drh Herwin Pisestyani, MSi mengimbau masyarakat agar lebih teliti dalam memilih hewan kurban.
Masyarakat perlu mengenali penyakit yang dapat menjangkiti hewan kurban serta memahami kriteria kelayakan hewan secara medis dan syariat.
"Hewan kurban seperti sapi, kambing, dan domba rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk yang dapat menular ke manusia atau disebut zoonosis," terangnya dikutip dari laman IPB, Kamis (5/6/2026).
Baca juga: IPB Ubah Fakultas Teknologi Pertanian Jadi Sekolah Teknik, Alumni: Bisa Kehilangan Jati Diri
Salah satu penyakit zoonotik yang umum menyerang kambing dan domba adalah orf, yakni penyakit kulit menular akibat infeksi virus pox.
Ia mengungkapkan, ciri khas penyakit ini adalah munculnya keropeng dan penebalan kulit di sekitar mulut, hidung, kaki, dan puting susu.
"Penularan ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan keropeng hewan yang sakit, apalagi jika ada luka terbuka pada kulit," jelasnya.
Dr Herwin menjelaskan, penyakit lain yang juga perlu diwaspadai adalah skabies, yang disebabkan oleh tungau. Seperti Psoroptes bovis dan Sarcoptes scabiei.
Hewan yang terinfeksi biasanya menunjukkan gejala seperti gatal, bulu kusam, dan kerak-kerak pada kulit. Penularan ke manusia bisa terjadi melalui kontak langsung.
Tak kalah berbahaya, tuberkulosis pada hewan yang disebabkan Mycobacterium bovis juga menjadi perhatian. Penyakit ini dapat menular ke manusia melalui udara yang tercemar atau konsumsi susu yang tidak dimasak.
"Penularan bisa terjadi jika seseorang menghirup debu atau tetesan air dari hewan yang terinfeksi atau melalui luka pada kulit," imbuhnya.
Selain zoonosis, terdapat juga penyakit menular antar hewan seperti pink eye, septicaemia epizootica, hepatic fascioliasis, diare, penyakit mulut dan kuku (PMK), serta lumpy skin disease.
Penyakit-penyakit ini, jika tidak ditangani dapat menimbulkan kerugian ekonomi dan risiko kesehatan masyarakat.
Baca juga: IPB Punya Toga Baru, Besutan Desainer Didiet Maulana
Terkait kriteria hewan kurban yang layak, Dr Herwin menegaskan pentingnya memperhatikan aspek kesehatan dan syariat.