KOMPAS.com - Harapan Naisila Anandia (15) untuk mewujudkan cita-cita menjadi dokter kini terbuka lagi.
Setelah tiga tahun tak merasakan duduk di bangku sekolah, Naisila saat ini masuk ke Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Gadis asal Desa Wirakanan, Kecamatan Kandanghaur itu terakhir lulus dari SD Wirakanan 1. Dia terpaksa berhenti sekolah selama tiga tahun karena tidak punya biaya.
Selama itu, hari-hari Naisila diisi dengan membantu ibunya, mengantar jemput adiknya sekolah, dan bermain. Meski begitu, asa untuk menjadi dokter masih tetap menyala.
Baca juga: Kisah Dzaki, Merantau Sejauh 65 Km demi Berangkat ke Sekolah Rakyat
Ayahnya, Nurbuat, seorang buruh serabutan namun sakit-sakitan sehingga tak lagi mampu membiayai pendidikan putrinya.
“Cita-cita saya ingin jadi dokter, supaya bisa menyembuhkan bapak dan bantu orang miskin yang gak mampu berobat,” ujar Naisila matanya berkaca-kaca, dikutip dari situs Diskominfo Indramayu, Selasa (30/9/2025).
Pada Kamis (2/10/2025) nanti, Naisila akan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bersama teman-temannya sebagai kegiatan pembuka.
“Senang sekali bisa lanjut sekolah, bisa dapet ilmu lagi. Dahulu berhenti karena gak ada biaya, sekarang ada kesempatan lagi,” tuturnya.
Baca juga: Cerita Sifan, Hampir Jadi Juru Parkir jika Gagal Masuk Sekolah Rakyat
Sementara SRT Indramayu berlokasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Sosial. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang bertemu Naisila saat meninjau SRT tersebut menyambut hangat cita-cita tadi.
“Titip ya, Bapak dan Ibu Guru. Ini ada anak istimewa ingin jadi dokter,” ucap Gus Ipul.
Di SRT Indramayu, ada 100 siswa lain yang terbagi dalam empat rombongan belajar, masing-masing untuk jenjang SD dan SMP.
SRT Indramayu memberi fasilitas bagi siswa, berupa makan tiga kali sehari, snack, seragam delapan set, hingga pemeriksaan kesehatan gratis dan pemetaan bakat.
Bahkan, para orangtua murid pun akan diberdayakan agar bisa mandiri secara ekonomi.
Baca juga: Kisah Bayu, dari Guru Honorer Gaji Rp 250.000 Per Bulan, Kini Mengajar Sekolah Rakyat
“Anak sekolah, orang tua juga harus berubah. Harus punya usaha, keterampilan, supaya tidak terus bergantung pada bantuan,” tegas Gus Ipul.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang