GAZA, KOMPAS.com - Seorang wartawan Palestina, Helmy al-Faqawi, tewas pada Senin (7/4/2025) dan sembilan orang lainnya luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis, ketika serangan udara Israel menghantam sebuah tenda yang digunakan media lokal di Gaza selatan, kata para petugas medis dan serikat wartawan.
Rekaman video menunjukkan orang-orang berusaha memadamkan api di tenda yang berada di dalam kompleks Rumah Sakit Nasser di Khan Younis pada Senin dini hari.
Kantor berita Reuters melaporkan, pihaknya bisa memastikan keaslian video itu berdasarkan posisi, tata letak, dan desain bangunan serta tenda-tenda di sekitarnya. Tanggal kejadian juga dapat diverifikasi melalui laporan media dan video lain yang mendukung.
Baca juga: PM Israel Temui Trump di AS, Bahas Tarif Impor dan Perang Gaza
Rekaman lain yang diunggah di media sosial tetapi belum dapat diverifikasi Reuters menunjukkan bahwa tenda tersebut telah hangus terbakar bersama perabot dan perlengkapan di dalamnya.
Gambar-gambar yang memperlihatkan seorang jurnalis dalam kondisi terbakar, serta seseorang yang mencoba menyelamatkannya, tersebar luas.
Militer Israel dalam sebuah pernyataannya mengatakan, mereka menyasar Hassan Aslih, yang mereka sebut sebagai “teroris yang menyamar sebagai jurnalis”. Militer Israel juga menyebutkan bahwa Aslih merupakan anggota Brigade Khan Younis dari kelompok Hamas.
Menurut para petugas medis, Aslih mengalami luka serius akibat serangan tersebut. Aslih adalah jurnalis Palestina yang terkenal di Gaza. Dia memiliki ratusan ribu pengikut di media sosial.
Israel menyatakan, Aslih turut serta dalam serangan pada 7 Oktober 2023 ke Israel selatan yang kemudian memicu perang. Pada saat itu, para kombatan Palestina yang dipimpin Hamas menyerang komunitas-komunitas di Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menculik 251 orang sebagai sandera, menurut data dari pihak Israel.
“Saat pembantaian tersebut, dia (Aslih) mendokumentasikan dan mengunggah rekaman penjarahan, pembakaran, dan pembunuhan ke media sosial,” kata militer Israel.
Ismail al-Thawabta, direktur kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas, mengatakan, tuduhan Israel terhadap Aslih tidak benar. Dia menambahkan, Aslih tidak memiliki afiliasi politik.
“Klaim penjajah (Israel) bahwa Aslih memasuki wilayah yang diduduki dan terlibat dalam peristiwa 7 Oktober adalah bagian dari kebijakan untuk mendiskreditkan dan merekayasa fakta, yang digunakan penjajah untuk membenarkan serangan terhadap jurnalis dan pekerja media,” kata Thawabta kepada Reuters.
Puluhan jurnalis dan para kerabat Helmy al-Faqawi mengikut acara pemakaman wartawan itu, Senin siang. Rekan-rekannya membawa jenazahnya yang dibungkus kain kafan putih di atas tandu, dengan rompi antipeluru berwarna biru diletakkan di atasnya.
“Kami akan terus menyampaikan pesan dan menyuarakan kebenaran kepada seluruh dunia. Ini adalah tugas kemanusiaan kami,” kata Abd Shaat, wartawan Palestina. Dia menambahkan, mereka terbangun oleh serangan tersebut dan mendapati tenda rekan-rekan mereka terbakar.
Kematian Faqawi menambah jumlah wartawan yang tewas akibat operasi militer Israel di Gaza menjadi lebih dari 210 orang sejak Oktober 2023, menurut Serikat Jurnalis Palestina.
Di Tepi Barat yang diduduki Israel, Kementerian Luar Negeri dan Diaspora Palestina mengecam kematian Faqawi sebagai tindakan “pembunuhan di luar proses hukum” yang bertujuan membungkam peliputan.
Otoritas kesehatan setempat menyatakan, serangan militer Israel pada hari Senin telah menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina di seluruh Jalur Gaza.
Menurut pejabat Palestina, lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di Gaza.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini