Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Bangun Kota Baru “Jirian” di Gurun, Dilengkapi Saluran Air Sungai Nil dan Gedung 80 Lantai

Kompas.com - 03/06/2025, 06:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KAIRO, KOMPAS.com – Pemerintah Mesir resmi meluncurkan proyek pembangunan kota besar baru bernama Jirian, Minggu (1/6/2025).

Kota ini akan dibangun di wilayah gurun sebelah barat Kairo dan menjadi bagian dari inisiatif pertanian berskala besar bernama Proyek Delta Nil Baru.

Jirian, yang dalam bahasa Arab berarti "Aliran", dirancang untuk dilintasi saluran buatan yang terhubung langsung dengan Sungai Nil.

Baca juga: 3 Makam Kuno Ditemukan di Luxor, Diyakini Milik Tokoh Penting Mesir Kuno

 

Kanal ini akan mengalir melintasi jantung kota seluas 1.680 hektar dan mencakup sekitar seperlima dari total luas wilayah. Selain menjadi pusat lanskap kota, saluran air tersebut juga akan dimanfaatkan untuk irigasi lahan pertanian di sekitarnya.

Proyek ini merupakan bagian dari upaya Mesir bangun kota baru serta untuk mereklamasi sekitar 2,5 juta hektare lahan di sebelah barat Delta Nil, serta meningkatkan produksi pangan nasional.

Pemerintah menargetkan peningkatan hasil panen komoditas strategis seperti gandum dan jagung guna mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan.

"Ini adalah revolusi dalam bidang urbanisasi dan pembangunan," ujar Perdana Menteri Mesir Moustafa Madbouli saat peluncuran proyek, dikutip dari siaran pers resmi, dikutip dari AFP.

Madbouli menjelaskan, proyek Jirian diproyeksikan mampu menciptakan 250.000 lapangan kerja baru. Kota ini juga akan menjadi pusat dari zona pengembangan yang luas, setara dengan empat hingga lima provinsi.

Baca juga: Presiden Perancis Adakan Pertemuan Puncak di Mesir, Bahas Situasi Gaza

"Kita berbicara tentang pembangunan spektrum penuh," tuturnya. Ia menyebutkan kota ini akan mencakup kawasan industri, pusat logistik, dan perumahan untuk 2,5 hingga 3 juta keluarga.

Menurut pengembang, Jirian akan dilengkapi berbagai fasilitas modern seperti hunian mewah, gedung pencakar langit setinggi 80 lantai, universitas dan rumah sakit bertaraf internasional, hotel ramah lingkungan, zona komersial, serta distrik budaya dan media.

Kota baru ini juga berlokasi strategis, hanya beberapa menit dari Museum Mesir Agung yang dijadwalkan dibuka penuh pada Juli mendatang, Piramida Giza, dan Bandara Internasional Sphinx.

Pemerintah belum mengumumkan total biaya proyek, namun pembangunan dilakukan melalui kemitraan dengan tiga perusahaan real estat besar di Mesir. Pembangunan Jirian sendiri telah dimulai lima bulan lalu dan ditargetkan rampung dalam lima tahun ke depan.

Mesir tengah menghadapi tekanan besar terkait keberlanjutan sumber air. Dengan 97 persen kebutuhan air tawarnya bergantung pada Sungai Nil, negara itu telah lama berselisih dengan Ethiopia terkait Bendungan Grand Ethiopian Renaissance yang dikhawatirkan akan mengurangi pasokan air ke Mesir.

Di sisi lain, megaproyek seperti ini juga memperbesar beban utang luar negeri Mesir.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Indonesia Ramadhan di Mesir, Banyak Buka Puasa Gratis di Jalanan Umum

Data terbaru menunjukkan utang luar negeri negara itu telah meningkat empat kali lipat sejak 2015, mencapai 155,2 miliar dolar AS (sekitar Rp 2.529 triliun) pada akhir 2024.

Untuk menjaga stabilitas finansial, Mesir telah menerima miliaran dolar bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Uni Eropa, yang bulan lalu menjanjikan tambahan pendanaan besar.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau