Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kereta Jerman Anjlok Tewaskan 3 Orang, Saluran Limbah Meluap

Kompas.com - 28/07/2025, 20:03 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber BBC

ULM, KOMPAS.com - Luapan saluran limbah menjadi penyebab tanah longsor dan memicu kereta penumpang anjlok di wilayah Jerman barat daya, dekat Stuttgart pada Minggu (27/7/2025).

Melansir BBC pada Senin (28/7/2025), kecelakaan kereta Jerman tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut, yang menyebabkan saluran limbah meluap.

Kecelakaan kereta ini menyebabkan tiga orang tewas dan puluhan lainnya terluka parah.

Baca juga: Kereta Jerman Anjlok Tewaskan 3 Orang, Infrastruktur Usang Dikritik

Kecelakaan setelah hujan lebat

Jaksa setempat mengonfirmasi bahwa kecelakaan kereta terjadi antara Riedlingen dan Munderkingen dekat Stuttgart pada Minggu setelah hujan lebat di daerah itu.

Curah hujan tinggi diyakini telah menyebabkan saluran limbah meluap, memicu longsor di lereng yang terletak di samping jalur rel.

Hal ini menyebabkan kereta penumpang yang sedang melintas tergelincir dari rel, menewaskan masinis kereta, seorang pegawai kereta, serta seorang penumpang.

Sebanyak 41 orang lainnya mengalami luka-luka.

Sekitar 100 orang dilaporkan berada di dalam kereta ketika kecelakaan terjadi, dengan dua gerbong tergelincir di area hutan sekitar pukul 18.10 waktu setempat.

Kepolisian Ulm melaporkan bahwa kereta yang tergelincir saat itu sedang menempuh rute 90 km (55 mil) antara Sigmaringen dan Ulm.

Ilustrasi rel kereta api. THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi rel kereta api.
Pihak kepolisian juga menyatakan bahwa penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.

Lalu lintas kereta di wilayah tersebut akan tetap dihentikan sementara, dan pekerjaan pembersihan dimulai pada Senin (28/7/2025).

Dalam gambar-gambar yang beredar di media, pohon-pohon tumbang terlihat di lokasi kejadian.

Tim pemadam kebakaran dan penyelamat bekerja keras untuk mengevakuasi penumpang yang terjebak.

Baca juga: UPDATE Serangan Pisau di Kereta Jerman, Tersangka Orang Arab Diduga dengan Masalah Kejiwaan

Pemerintah Jerman ucapkan belasungkawa

Kanselir Jerman, Friedrich Merz, menyatakan penyesalan atas kecelakaan kereta penumpang ini dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

Melalui akun X, Merz mengungkapkan telah menjalin komunikasi erat dengan menteri dalam negeri dan transportasi untuk memastikan tim penyelamat mendapatkan semua bantuan yang diperlukan.

"Saya sangat berduka atas para korban dan keluarga mereka," kata Merz.

Operator kereta Jerman, Deutsche Bahn, dalam sebuah pernyataan menyampaikan simpati dan dukungan kepada para korban dan keluarga yang terdampak.

"Pikiran dan simpati kami bersama para korban dan semua orang yang kini harus menghadapi pengalaman ini," ungkap Deutsche Bahn dalam pernyataan resmi mereka.

Baca juga: Tertipu Video AI, Pasangan Lansia Tempuh 250 Km untuk Lihat Kereta Gantung

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau