Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Hak Cipta Lagu "Baby Shark" | Skandal Mantan Ibu Negara Korsel

Kompas.com - 15/08/2025, 05:59 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

KOMPAS.com - Berita mengenai hak cipta lagu "Baby Shark" memuncaki daftar Populer Global saat ini.

Di bawahnya, terdapat artikel tentang perekonomian Singapura yang tumbuh 4,4 persen.

Selain itu, berita mengenai deretan skandal mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee juga banyak dibaca di kanal Global Kompas.com.

Baca juga: Kasus Kim Keon Hee, Eks Ibu Negara Korsel Dituding Terima Suap

Selengkapnya, berikut ini adalah Populer Global Kamis (14/8/2025) hingga Jumat (15/8/2025) pagi.

1. Pengadilan Tinggi Korsel Putuskan Hak Cipta Lagu “Baby Shark”

Pengadilan tinggi Korea Selatan pada Kamis (14/8/2025) memutuskan hak cipta lagu anak “Baby Shark”, bukan plagiat seperti yang dituduhkan oleh komposer asal Amerika Serikat (AS).

Dengan lirik yang mudah diingat, video “Baby Shark Dance” menjadi video paling banyak ditonton di YouTube, dengan lebih dari 16 miliar tayangan.

Jumlah itu kira-kira dua kali lipat dari video populer kedua “Despacito”, dan ketiga “Wheels on the Bus”.

Baca selengkapnya di sini.

2. Beda dengan Indonesia, Perekonomian Singapura Tumbuh 4,4 Persen 

Perekonomian Singapura mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 sedikit lebih tinggi dari perkiraan awal.

Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) pada Selasa (12/8/2025) melaporkan produk domestik bruto (PDB) "Negeri Singa" tumbuh 4,4 persen secara tahunan (year-on-year) pada periode April–Juni.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan estimasi awal bulan lalu sebesar 4,3 persen, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca selengkapnya di sini.

3. Deretan Skandal Mantan Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee, Kini Ditangkap

Mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, ditangkap atas sejumlah tuduhan, termasuk manipulasi saham dan penyuapan.

Kim adalah istri mantan presiden Korea Selatan yang dipenjara, Yoon Suk Yeol, yang dimakzulkan dan dicopot dari jabatannya pada April silam, setelah mengumumkan darurat militer di negara itu pada Desember tahun lalu.

Kim membantah semua tuduhan selama dalam pengadilan yang berlangsung selama empat jam di Seoul pada Selasa (12/8/2025).

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau