Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2024, 19:15 WIB
Dena Sari Dewi,
Lulu Lukyani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bantal yang lembut, empuk, dan bersih tentunya akan sangat memengaruhi kualitas tidur.

Namun, seiring waktu, kenyamanan bantal akan menurun. Selain itu, bantal juga menjadi lebih mudah ditembus oleh tungau debu, yang dapat menyebabkan alergi.

Oleh karena itu, bantal harus diganti secara rutin. Tidak hanya untuk kualitas tidur yang lebih baik, tetapi juga untuk mencegah masalah kesehatan.

Mengutip Martha Stewart, Senin (4/11/2024), berikut adalah panduan untuk mengetahui seberapa sering bantal harus diganti dan tips menjaganya agar lebih awet.

Baca juga: 5 Tips Mencuci Seprai dan Sarung Bantal Putih agar Tidak Cepat Kusam

Seberapa sering harus mengganti bantal?

Ilustrasi bantal. SHUTTERSTOCK/OLYA DETRY Ilustrasi bantal.

Usahakan untuk mengganti bantal tidur setiap dua tahun sekali atau lebih cepat, bergantung pada rekomendasi produsen.

Menurut Kenneth Mendez, CEO Asthma and Allergy Foundation of America, setelah dua tahun, sekitar 10 persen atau lebih dari berat bantal dapat berasal dari tungau debu yang mati dan kotorannya.

Tungau debu adalah serangga kecil yang tidak dapat dilihat tanpa mikroskop. Serangga ini hidup di mana-mana, terutama di barang-barang yang dilapisi kain, seperti kasur dan bantal.

Baca juga: Catat, Ini Tanda Perlu Mengganti Sarung Bantal

Mendez mengatakan, bagi orang yang alergi terhadap tungau debu, paparan terhadap hewan ini dapat memperburuk gejala alergi.

Oleh karena itu, sebelum mengganti dengan yang baru, bantal juga harus sering dibersihkan guna mencegah penumpukan kotoran dan debu.

Tanda-tanda bantal harus diganti

Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa bahwa bantal sudah tidak layak pakai dan harus diganti. Tak perlu menunggu hingga dua tahun, jika kamu melihat tanda-tanda berikut ini pada bantal di rumah, sebaiknya segera beli bantal baru.

Baca juga: 3 Cara Membersihkan Bantal Tanpa Mencucinya

Perubahan warna

Seiring berjalannya waktu, bantal akan berubah warna karena sering digunakan. Perubahan warna ini menunjukkan adanya penumpukan keringat, minyak, dan sel kulit mati.

Penumpukan kotoran menjadikan bantal sebagai tempat yang ideal untuk berkembang biaknya bakteri dan alergen. Hal ini tentu membahayakan kebersihan bantal dan kesehatan penggunanya.

Perubahan bentuk

Ilustrasi bantal menguning.SHUTTERSTOCK/PJJARUWAN Ilustrasi bantal menguning.

Bantal yang bentuknya sudah tidak sesuai lagi tidak akan memberikan dukungan yang baik untuk leher dan kepala saat tidur. Biasanya, bantal yang sudah lama akan mengempes dan tidak terasa empuk saat digunakan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau