Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Dapur MBG di Jakarta Miliki Sertifikat Higiene Sanitasi

Kompas.com - 04/10/2025, 21:15 WIB
Tri Indriawati

Editor

KOMPAS.com - Hingga awal Oktober 2025, seluruh dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Padahal, sertifikat ini menjadi syarat mutlak untuk memastikan makanan yang diberikan kepada siswa aman dan layak konsumsi.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengatakan pihaknya bersama Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) kini mempercepat penerbitan SLHS untuk 180 dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di Ibu Kota.

“Kalau yang berbasis sertifikat belum ada, sedang berproses semua,” ujar Ani di Jakarta, Sabtu (4/10/2025), dikutip dari Antara.

Baca juga: 119 Orang Keracunan MBG di Agam, Guru dan Wali Murid Turut Jadi Korban

Percepatan Inspeksi Dapur MBG di Jakarta

Ani menjelaskan, sejak awal pihaknya sudah melakukan inspeksi ke dapur-dapur MBG, tapi baru sebatas pemeriksaan awal.

Kini, langkah percepatan akan dilakukan dengan inspeksi ulang kesehatan lingkungan agar setiap dapur bisa segera memenuhi syarat penerbitan SLHS.

“Kami sedang berkolaborasi dengan SPPG termasuk juga PTSP untuk percepatan penerbitan SLHS. Jadi secara masif kami akan melakukan inspeksi kesehatan lingkungan ulang,” kata Ani.

Suasana proses pengemasan MBG di SPPG Palmerah.KOMPAS.com/Lidia Pratama Febrian Suasana proses pengemasan MBG di SPPG Palmerah.

Latar Belakang Kewajiban SLHS

Pemerintah pusat mewajibkan seluruh SPPG memiliki SLHS sejak September 2025, setelah maraknya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah.

Di Jakarta, 60 siswa dari 10 lokasi berbeda sempat mengalami keracunan makanan.

Berdasarkan hasil laboratorium, sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri yang muncul akibat pengolahan dan distribusi makanan yang tidak sesuai standar.

Target Sertifikasi Higiene Sanitasi Rampung Sebulan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, percepatan sertifikasi ini harus selesai dalam waktu satu bulan.

Menurutnya, SLHS bukan hanya terkait kebersihan dapur, tetapi juga kualitas SDM, pemilihan bahan baku, hingga proses pengolahan makanan.

Baca juga: Marak Kasus Keracunan, Siswa Boleh Tidak Makan MBG di Sekolah? Ini Penjelasan Dinkes

“Percepatan ini harus rampung dalam waktu satu bulan,” tegas Budi.

Ia menyebut, pemerintah daerah bersama Badan Gizi Nasional (BGN) ikut mengawasi penuh setiap tahapan, mulai dari pengadaan bahan, proses masak, hingga distribusi makanan ke siswa.

Secara nasional, lebih dari 100 dapur MBG di berbagai daerah sudah berhasil memperoleh SLHS sejak program percepatan dijalankan pada September lalu.

Dengan percepatan sertifikasi higiene sanitasi, diharapkan seluruh dapur MBG di Jakarta segera memenuhi standar keamanan pangan.

Hal ini menjadi kunci pencegahan kasus keracunan MBG di Jakarta agar tidak terulang di masa depan.

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Banten
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Jawa Timur
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Jawa Tengah
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Sulawesi Selatan
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Jawa Tengah
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Sulawesi Selatan
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Barat
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau