Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Lima WNI oleh Aparat Malaysia, Migran Care: Hampir Terjadi Tiap Tahun, tapi...

Kompas.com - 31/01/2025, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia didorong menuntaskan kasus dugaan penembakan lima pekerja migran asal Indonesia (PMI) di Malaysia oleh aparat hukum negara itu. LSM Migrant Care mencatat ada puluhan kasus kematian pekerja migran Indonesia di tangan aparat Malaysia yang belum terungkap.

LSM Migrant Care mencatat setidaknya 75 pekerja migran Indonesia (PMI) telah meninggal selama 20 tahun terakhir, karena diduga extrajudicial killing atau pembunuhan oleh aparat tanpa proses peradilan di Malaysia.

Direktur Migrant Care, Wahyu Susilo menilai kasus serupa berulang dan menguap tanpa kejelasan.

"Kalau kita merunut peristiwa ini hampir terjadi setiap tahun dan penyelesaiannya enggak pernah tuntas," kata Wahyu kepada wartawan Johannes Hutabarat yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Selasa (28/01).

Baca juga: Wamenaker Kutuk Keras Tindakan Aparat Malaysia Tembak WNI, Sebut Sudah di Luar Batas

Wahyu menuntut agar pemerintah Indonesia harus serius menuntaskan kasus penembakan lima warga negara Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan "menyesalkan jatuhnya korban jiwa WNI" dan menyatakan "duka cita".

"Menlu RI mendorong investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan oleh APMM, termasuk dugaan adanya excessive use of force," kata Sugiono.

Kementerian Luar Negeri Indonesia juga telah mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia untuk mendesak penyelidikan lebih lanjut kasus tersebut.

Dalam kesempatan terpisah, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan berdasarkan informasi dari Polis Diraja Malaysia (PDRM), para pekerja migran Indonesia tersebut "hendak keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal".

Mengutip keterangan otoritas Malaysia, media-media negara itu menyebut para para pekerja migran sempat menabrakan kapal APMM sampai empat kali.

Baca juga: Tanggapi Penembakan TKI di Malaysia, Prabowo: Rakyat Jangan Mau Dibohongi Sindikat Ilegal

Para pekerja migran tersebut juga sempat disebut mencoba menyerang APMM menggunakan parang.

Keterangan ini berbeda dengan keterangan dua orang WNI, HA dan MZ, yang mengaku tidak melakukan perlawanan dengan senjata tajam.

Bersama dua WNI lainnya, mereka kini sedang dirawat di rumah sakit di Malaysi

Apa langkah yang sudah dilakukan Kemenlu Indonesia?

Jenazah Basri, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Riau korban penembakan aparat maritim Malaysia tiba di terminal kargo Bandara SSK II Pekanbaru, Rabu (29/1/2025) sore. Keluarga pasrahkan kasus kepada pemerintah. 

Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda Jenazah Basri, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Riau korban penembakan aparat maritim Malaysia tiba di terminal kargo Bandara SSK II Pekanbaru, Rabu (29/1/2025) sore. Keluarga pasrahkan kasus kepada pemerintah.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan pihaknya mendorong otoritas Malaysia melakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini, kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemenlu Indonesia, Judha Nugraha.

"Termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force)," kata Judha dalam keterangan tertulis yang diterima BBC News Indonesia, Rabu (29/01).

Halaman:


Terkini Lainnya
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
Jawa Barat
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau