KOMPAS.com - Bintang sepak bola asal Portugal, Cristiano Ronaldo, dikabarkan akan tiba di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (18/2/2025).
Informasi ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) NTT, Abdul Muis, yang menyebut pihaknya sedang berkoordinasi dengan Yayasan Graha Kasih Indonesia mengenai kedatangan Ronaldo.
"Sesuai jadwal, ia akan tiba di Bandara El Tari Kupang pada Selasa, 18 Februari besok," ujar Muis, dikutip dari Antara, Senin (17/2/2025).
Ia menambahkan bahwa agenda kegiatan mantan pemain Real Madrid itu masih dalam tahap pembahasan dengan pihak yayasan. "Kami masih menunggu rundown asli dari Jakarta," lanjutnya.
Baca juga: Yayasan Graha Kasih Kupang Beberkan Alasan Undang Cristiano Ronaldo
Kedatangan Cristiano Ronaldo ke Indonesia difasilitasi oleh Yayasan Graha Kasih, yang dipimpin oleh Dr. Susy Maria Kapitana. Menurut Muis, pemain yang kini membela klub Arab Saudi, Al Nassr, ini akan mengikuti kegiatan sosial yang diselenggarakan yayasan tersebut.
Kupang memiliki sejarah panjang yang menarik. Berdasarkan buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe karya Zaenuddin HM, nama Kupang diambil dari nama seorang raja yang memerintah kawasan tersebut, yaitu Nai Kopan atau Lai Kopan, yang kemudian disebut Kupang.
Pada tahun 1463, terdapat 12 kota bandar di Pulau Timor, salah satunya di pesisir Teluk Kupang, yang merupakan wilayah kekuasaan Raja Helong. Saat itu, raja yang berkuasa adalah Raja Koen Lai Bissi.
Kupang menjadi wilayah yang diperebutkan oleh dua kekuatan kolonial, Belanda dan Portugis. Pada tahun 1613, VOC mengirim tiga kapal ke Pulau Timor di bawah pimpinan Apolonius Scotte dan berlabuh di Teluk Kupang.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Akan Ditemani Sri Mulyani di Kupang
Raja Helong menyambut mereka dan menawarkan sebidang tanah sebagai markas VOC. Namun, saat itu VOC belum memiliki kekuatan tetap di Timor.
Pada 29 Desember 1645, seorang padri Portugis bernama Antonio de Jacinto juga tiba di Kupang dan menerima tawaran tanah dari Raja Helong untuk mendirikan benteng. Namun, benteng tersebut kemudian ditinggalkan karena perselisihan.
VOC yang melihat NTT sebagai kawasan perdagangan penting mulai melakukan perlawanan terhadap Portugis.
Pada periode 1625–1663, VOC melancarkan serangan terhadap kedudukan Portugis di Pulau Solor dan berhasil merebut Benteng Fort Henricus.
Pada 1653, VOC berhasil mendarat di Kupang dan merebut benteng Portugis Fort Concordia yang terletak di muara Sungai Teluk Kupang.
Sejak 1653 hingga 1810, VOC menguasai Kupang dan menempatkan 38 openhofd, dengan pemimpin terakhirnya adalah Stoopkert (1808–1810).
Baca juga: Cristiano Ronaldo Akan Datang ke Kupang bersama Cote de Pablo, Siapa Dia?
Demi memperkuat penguasaan, Belanda membangun kota penyangga di sekitar Teluk Kupang dan mendatangkan penduduk dari Rote, Sabu, dan Solor.
Pada 23 April 1886, Residen Creeve menetapkan batas kota Kupang untuk keamanan dan menerbitkan keputusan dalam Staablad No. 171 Tahun 1886, yang menjadikan 23 April 1886 sebagai tanggal lahir Kota Kupang.
Setelah Indonesia merdeka, Kupang diserahkan kepada Swapraja Kupang pada 6 Februari 1946. Statusnya kemudian dialihkan ke Timor Elland Federatie atau Dewan Raja-Raja Timor pada 21 Oktober 1946, dengan HAA Koroh sebagai ketuanya.
Setelah melalui proses administrasi panjang, pada 1999, Kota Madya Daerah Tingkat II Kupang berubah status menjadi Kota Kupang. Kini, Kupang memiliki berbagai objek wisata menarik seperti Kolam Renang Baumata, Danau Nefona, Danau Tuadale, Hutan Camplong, dan Air Terjun Oenesu.
Kedatangan Cristiano Ronaldo ke Kupang menjadi momen bersejarah yang semakin memperkenalkan kota ini ke dunia, sekaligus memberikan inspirasi bagi generasi muda di NTT.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang