Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Lampion Waisak, Simbol Doa dan Kedamaian di Candi Borobudur

Kompas.com - 11/05/2025, 13:13 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Hari Raya Waisak adalah salah satu perayaan spiritual yang sangat dihormati oleh umat Buddha di seluruh dunia.

Setiap tahun, perayaan ini sering kali diwarnai dengan tradisi pelepasan lampion, yang dikenal luas sebagai Festival Lampion Waisak.

Di tengah heningnya malam, langit perlahan dihiasi oleh cahaya hangat ribuan lampion yang terbang tinggi, membawa doa dan harapan umat Buddha. Peringatan ini bukan hanya sebuah tradisi meriah, tetapi juga sarat akan makna filosofis dan spiritual yang mendalam.

Pada tahun 2025, peringatan Hari Raya Waisak 2569 BE kembali digelar dalam rangkaian Waisak Nasional, dengan puncak perayaan yang berlangsung pada 12 Mei 2025.

Baca juga: Jadwal Rangkaian Perayaan Waisak 2025 di Borobudur, Mulai 4 hingga 12 Mei

Tradisi ini kembali dilaksanakan di Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di Indonesia dan situs suci yang menjadi simbol penting bagi umat Buddha.

Dalam perayaan ini, prosesi dimulai dengan kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, diikuti dengan pelepasan lampion, peringatan detik-detik Waisak yang sakral, serta ritual pradaksina—berjalan mengelilingi candi sebagai bentuk penghormatan dan perenungan spiritual.

Namun, di balik keindahan lampion yang menghiasi langit malam, terdapat makna filosofis yang mendalam.

Apa sebenarnya makna dan simbolisme dari pelepasan lampion dalam peringatan Waisak? Berikut adalah penjelasan mengenai makna mendalam dari tradisi ini.

Makna Festival Lampion Waisak

1. Simbol Pencerahan Jiwa

Lampion dalam tradisi Waisak melambangkan pencerahan batin yang dialami oleh Siddhartha Gautama, yang kemudian dikenal sebagai Sang Buddha. Saat beliau memahami hakikat kehidupan dan menemukan jalan menuju akhir penderitaan, cahaya lampion menjadi simbol terang batin yang membimbing umat Buddha dalam perjalanan spiritual mereka menuju pencerahan.

Baca juga: 30 Twibbon Waisak untuk Rayakan Hari Suci dengan Penuh Makna

2. Lambang Kebangkitan dan Perubahan Diri

Proses pelepasan lampion ke angkasa menyiratkan perjalanan batin manusia yang sedang bertransformasi. Seperti cahaya yang menembus kegelapan malam, lampion Waisak mengingatkan setiap individu akan kemampuan mereka untuk bangkit dari belenggu duniawi dan menuju kehidupan yang lebih damai dan tercerahkan.

3. Wujud Kasih dan Kebaikan

Cahaya lampion juga menjadi simbol kasih sayang dan kepedulian. Dalam ajaran Buddha, cinta kasih kepada semua makhluk hidup merupakan inti ajaran. Melalui pelepasan lampion, umat Buddha berharap agar kebaikan dan cinta kasih dapat menjangkau seluruh penjuru dunia.

4. Bentuk Penghormatan kepada Sang Buddha

Halaman:


Terkini Lainnya
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
Jawa Barat
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau