KOMPAS.com - Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa minum dua cangkir kopi setiap hari dapat berhubungan dengan peningkatan metabolisme glukosa yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kopi sama sekali.
Hal tersebu dipublikasikan dalam jurnal Nutrients.
Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana kebiasaan minum kopi, khususnya kopi hitam, dapat memengaruhi proses metabolisme tubuh, terutama dalam hal pengaturan kadar gula darah.
Baca juga: Apakah Minum Kopi Bikin Dehidrasi? Ini Faktanya
Menurut studi yang dikutip dari siaran Eatingwell pada Kamis (1/5), konsumsi hingga satu cangkir kopi hitam per hari telah terbukti berhubungan secara signifikan dengan metabolisme glukosa yang lebih baik.
Peneliti menggunakan penanda seperti HOMA-IR (Homeostasis Model Assessment of Insulin Resistance) dan kadar insulin puasa untuk mengukur efeknya.
Namun, efek positif ini tidak terlihat pada mereka yang mengonsumsi kopi dengan tambahan gula atau krim. Ini menunjukkan bahwa kopi hitam biasa, tanpa campuran tambahan, mungkin memiliki manfaat yang lebih besar bagi tubuh dalam mengelola gula darah.
Baca juga: Kisah Roysevelt, Anak Kopi dari Riau yang Kini Miliki 1.000 Karyawan
Studi ini juga mencatat perbedaan signifikan antara pria dan wanita. Pada wanita, konsumsi dua cangkir kopi hitam atau lebih setiap hari berhubungan dengan regulasi gula darah yang lebih baik.
Wanita yang mengonsumsi kopi hitam lebih dari dua cangkir sehari cenderung memiliki kadar gula darah dan insulin yang lebih terkontrol, serta lebih rendah kemungkinan mengalami resistensi insulin dan peningkatan kadar insulin puasa.
Sebaliknya, pada pria atau individu yang menambahkan gula atau krim ke kopi mereka, tidak ditemukan manfaat serupa. Hal ini menyoroti pentingnya cara konsumsi kopi dalam memaksimalkan potensi manfaat kesehatan, terutama dalam konteks pengaturan gula darah.
Baca juga: Minum Kopi Setelah Konsumsi Vitamin, Aman atau Risiko? Ini Kata Dokter
Meski hasilnya menjanjikan, studi ini memiliki beberapa keterbatasan. Karena bersifat cross-sectional, penelitian ini tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat antara kebiasaan minum kopi dan peningkatan metabolisme glukosa.
Studi ini hanya menunjukkan adanya hubungan antara keduanya, namun tidak bisa dipastikan apakah minum kopi yang lebih banyak menyebabkan metabolisme glukosa yang lebih baik, atau sebaliknya.
Studi ini menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional Korea antara tahun 2019 dan 2021.
Dari total 22.559 peserta yang disurvei, 7.453 orang dipilih untuk analisis utama. Sebagian peserta yang mengonsumsi kopi dengan gula atau krim dikeluarkan dari analisis, menyisakan 6.613 peserta yang murni meminum kopi hitam atau tidak sama sekali.
Baca juga: 8 Kondisi Medis Ini Tak Dianjurkan Minum Kopi, Siapa Saja?
Penelitian ini juga menekankan pentingnya penyesuaian kebiasaan minum kopi dengan tujuan kesehatan pribadi.
Meskipun menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi kopi hitam dan peningkatan metabolisme gula, peneliti mengingatkan bahwa tidak ada satu solusi yang cocok untuk semua orang.
Faktor seperti gaya hidup, kebutuhan metabolisme individu, serta kebiasaan budaya masing-masing dapat memengaruhi dampak keseluruhan kopi terhadap kesehatan.
Dengan demikian, konsumsi kopi dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat, asalkan disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan kesehatan pribadi. Kopi hitam terbukti lebih bermanfaat dalam pengaturan gula darah dibandingkan kopi yang mengandung gula atau krim.
Namun, setiap individu harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesehatan mereka.
SUMBER: Antaranews
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang