Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Laptop Chromebook Bantuan Kemendikbud Rusak, Sekolah Akui Kesulitan Cari Tempat Servis

Kompas.com - 17/07/2025, 19:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Sejumlah sekolah di Jawa Barat mengaku mengalami kendala dalam penggunaan dan perawatan laptop Chromebook bantuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Sejak program distribusi perangkat ini dimulai pada 2019 hingga 2024, tidak semua sekolah mampu memanfaatkan Chromebook secara optimal.

Di SD Yayasan Pendidikan Umum (YPU), Kota Bandung, misalnya, dari total 15 unit Chromebook yang diterima pada 2020, tiga di antaranya mengalami kerusakan dan belum dapat diperbaiki hingga saat ini.

"SD kami termasuk angkatan pertama atau mungkin kedua yang mendapatkan bantuan Chromebook. Jumlahnya 15 unit," ujar Wali Kelas IV SD YPU, Fahmi Arif, saat ditemui di sekolah, Rabu (16/7/2025).

Baca juga: 4 Tahun Tak Terjamah, Chromebook Bantuan Negara Masih Utuh dalam Kotak di Sekolah

Fahmi mengatakan dirinya sempat mengikuti pelatihan selama tiga hari terkait penggunaan Chromebook dan membagikan ilmunya kepada guru-guru lain. Namun, adaptasi tidak berjalan mulus, terutama bagi guru senior yang terbiasa menggunakan sistem operasi Windows.

“Guru-guru muda cepat bisa mengoperasikan. Tapi yang sudah senior agak kesulitan, karena terbiasa dengan sistem operasi Windows,” katanya.

Menurut Fahmi, perbedaan utama antara Chromebook dengan laptop konvensional adalah soal konektivitas. "Kalau laptop biasa bisa dipakai secara offline, Chromebook awalnya harus terkoneksi internet. Tapi sekarang sudah ada fitur login offline, walaupun tidak sefleksibel laptop biasa," ujar dia.

Sayangnya, tiga unit Chromebook yang rusak di awal penggunaan tak kunjung diperbaiki karena sulitnya mendapatkan layanan servis dan suku cadang.

“Saya sempat lapor juga waktu awal-awal tahun 2021, tapi tanggapannya kurang jelas. Akhirnya perangkat yang rusak tidak kami pakai lagi sampai sekarang,” ungkap Fahmi.

Baca juga: Kronologi Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook, Seret Nama Nadiem Makarim

Dari sisi efisiensi, Fahmi menilai laptop biasa masih lebih unggul dibanding Chromebook. Meskipun Chromebook memiliki kelebihan seperti layar putar 360 derajat yang bisa dijadikan tablet, namun secara fungsi belum bisa menandingi laptop berbasis Windows.

"Secara fungsi, kami lebih nyaman pakai laptop biasa, karena terbiasa pakai Windows," ujar dia.

Pihak sekolah juga sempat membagikan Chromebook kepada para guru, namun karena kerusakan yang terjadi saat peminjaman, kini perangkat disimpan di sekolah dan digunakan lebih hati-hati.

“Ada guru yang meminjamkan ke anaknya di rumah, karena bentuknya seperti tablet. Eh pas dikembalikan malah rusak. Jadi sekarang perangkat disimpan di sekolah dan digunakan lebih hati-hati,” katanya.

Sejak setahun kemudian, SD YPU membangun laboratorium komputer untuk mengoptimalkan penggunaan Chromebook yang masih berfungsi.

Baca juga: Jejak Pendidikan dan Karier Jurist Tan, Tersangka Korupsi Chromebook

Chromebook SDN Sukasenang Masih Terawat

Kondisi berbeda terlihat di SDN Sukasenang, Desa Cipakat, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Kepala Sekolah Asep Abdul Mutolib menyampaikan bahwa seluruh 15 unit Chromebook yang diterima pada 2021 masih dalam kondisi baik dan aktif digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Halaman:


Terkini Lainnya
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Banten
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Jawa Timur
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Jawa Tengah
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Sulawesi Selatan
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Jawa Tengah
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Sulawesi Selatan
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Barat
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau