Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Perjanjian Paris dan Alasan Trump Tarik AS Keluar?

Kompas.com - 21/01/2025, 20:33 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pasca dilantik, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump langsung mengeluarkan perintah eksekutif untuk menarik negaranya keluar dari Perjanjian Paris.

Langkah yang diambil Trump membuat AS membersamai Iran, Libya, dan Yaman sebagai negara-negara tersisa di dunia yang tidak meratifikasi Perjanjian Paris.

"Saya segera menarik diri dari perjanjian iklim Paris yang tidak adil dan sepihak," kata Trump sebelum menandatangani perintah tersebut, seperti dilansir Reuters, Senin (20/1/2024).

Sebenarnya apa itu Perjanjian Paris dan apa alasan Trump mengambil langkah ini?

Baca juga: Gebrakan Donald Trump, Cabut Mandat Percepatan Kendaraan Listrik AS

Apa Itu Perjanjian Paris?

Perjanjian Paris (Paris Agreement) adalah perjanjian internasional yang bertujuan untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.

Perjanjian ini digagas di Paris pada 12 Desember 2015 dalam Convention on Climate Change ke-21 (COP 21) untuk Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim atau United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

COP 21 dihadiri oleh 195 negara yang membuat kesepakatan bersama dan kemudian dikenal sebagai Perjanjian Paris (Paris Agreement).

Baca juga: Resmi, Donald Trump Beri TikTok Napas Tambahan 75 Hari

Negara-negara yang menandatangani Perjanjian Paris tersebut juga termasuk AS, Cina, UE, Rusia, Jepang, dan India yang merupakan negara dengan tingkat emisi tinggi.

Perjanjian Paris menetapkan tiga elemen utama untuk mengatasi perubahan iklim meliputi pengurangan emisi, tinjauan komitmen, dan dukungan finansial.

Salah satu tujuannya adalah untuk membatasi peningkatan suhu global hingga 2°C dengan upaya lebih lanjut untuk membatasi peningkatan tersebut hingga 1,5°C.

Baca juga: Donald Trump Teken Sejumlah Perintah Eksekutif di Hari Pertama Kerja, Apa Saja?

Apa Alasan Trump Mengeluarkan AS dari Perjanjian Paris?

Alasan Trump menarik AS dari Perjanjian Paris karena menganggap perjanjian tersebut tidak adil dan berat sebelah.
"Saya segera menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris yang tidak adil dan berat sebelah ini," kata Trump saat parade pelantikan di Capital One Arena di Washington, Senin (20/1/2025) pasca pelantikannya.

Pernyataan itu diungkap sebelum Trump menandatangani perintah eksekutif tersebut.

"Amerika Serikat tidak akan menyabotase industri kita sendiri saat China mencemarinya dengan impunitas," lanjutnya.

Lebih lanjut, Presiden Trump juga menyebut China melakukan pencemaran lingkungan tanpa adanya hukuman.

"AS tidak lagi menyabotase industri dalam negeri saat China melakukan pencemaran lingkungan tanpa hukuman," ujar Trump.

Halaman:


Terkini Lainnya
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Banten
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Jawa Timur
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Jawa Tengah
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Sulawesi Selatan
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Jawa Tengah
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Sulawesi Selatan
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Barat
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau