JAKARTA, KOMPAS.com – Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan BI-Rate menjadi 5,00 persen telah memicu optimisme di berbagai sektor, terutama properti.
Respons positif datang dari para pengembang besar, termasuk Pemilik Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma atau yang akrab disapa Aguan, dan Pemilik Summarecon Agung Liliawati Rahardjo.
Saat ditanya mengenai dampak penurunan suku bunga ini, Aguan menyambutnya dengan antusias.
Baca juga: BI Rate Turun dan PPN DTP, Peluang Emas Properti di Tengah Tantangan
“Saya rasa sangat, sangat bergembira juga kita terima beritanya ini untuk bisa mendorong ekonomi berjalan,” ungkap Aguan menjawab Kompas.com, saat pencanangan Bedah 500 Rumah dan Renovasi Sekolah oleh Summarecon Agung di Bekasi, Kamis (21/8/2025).
Demikian halnya dengan Liliawati yang mengatakan bahwa penurunan suku bunga ini membantu masyarakat untuk mampu membeli rumah dengan beban bunga yang lebih rendah.
Aguan melihat langkah ini sebagai insentif besar, khususnya bagi mereka yang membutuhkan pembiayaan, baik untuk bisnis maupun kepemilikan rumah.
Menurutnya, bunga yang lebih rendah akan membuat cicilan bulanan menjadi lebih ringan. Ini secara langsung akan meningkatkan daya beli masyarakat dan menggerakkan roda ekonomi.
Baca juga: Peluang Emas, Suku Bunga BI Turun Saat yang Tepat Beli Rumah
Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Adriano P. Adhi menambahkan, penurunan suku bunga ini sejalan dengan tiga tujuan utama Bank Indonesia (BI).
Pertama, mendorong pertumbuhan ekonomi, kedua meningkatkan investasi, dan ketiga menjaga stabilitas mata uang.
"Suku bunga yang semakin stabil adalah kabar baik bagi pasar," cetus Adrianto.
Sebelumnya diberitakan, penurunan BI-Rate ini dianggap merupakan langkah strategis yang diambil Bank Indonesia setelah melihat kondisi perekonomian yang membaik.
Baca juga: Suku Bunga BI Turun, Menteri PKP: Booster Dahsyat untuk Perumahan
Keputusan ini didasari oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang berada dalam kisaran target yang ditetapkan, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS cenderung menguat dan stabil, dan perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif, didorong oleh investasi dan konsumsi domestik.
Dengan adanya penurunan suku bunga ini, sektor properti diprediksi akan mengalami lonjakan permintaan, baik dari investor maupun end-user.
Perumahan dan apartemen akan menjadi lebih terjangkau, sementara pengembang akan semakin termotivasi untuk meluncurkan proyek-proyek baru.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang