Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2022, 13:00 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Mengapa alam selalu menciptakan pola? - Saloni G., umur 16, Alwar, Rajasthan, India

Oleh Maxim Lavrentovich

ALASAN pola sering muncul di alam dapat dijelaskan dengan sederhana.

Proses fisika atau kimia dasar yang sama terjadi pada banyak zat dan organisme berpola pada proses pembentukannya.

Pola rumit yang terjadi di alam, baik pada tumbuhan, hewan, atau batu, buih, dan kristal es, berasal dari fenomena pada tingkat atom dan molekul.

Baca juga: Apakah Ada Bintang Tertua di Alam Semesta?

Pola di alam dapat dideskripsikan sebagai susunan bentuk atau warna yang berulang secara teratur.

Beberapa contoh yang paling mencolok adalah susunan batu heksagonal di Giant’s Causeway di Irlandia Utara, susunan bunga fraktal yang indah pada tanaman brokoli Romanesco, serta garis-garis dan bintik-bintik warna-warni pada ikan-ikan tropis.

Pola-pola seperti ini mulai terbentuk dalam skala kecil ketika material mengalami proses seperti pengeringan, pembekuan, kerutan, difusi, dan reaksi. Perubahan tersebut kemudian memunculkan pola kompleks dalam skala yang lebih besar seperti yang dapat kita lihat sekarang.

Pola pada es dan batu

Coba kamu bayangkan kristal beku halus yang ada di kaca jendela pada hari yang dingin. Apa yang menciptakan pola itu?

Saat air membeku, molekul-molekulnya mulai bersatu membentuk kelompok. Molekul air memiliki bengkokan tertentu yang menyebabkannya menumpuk menjadi kelompok yang berbentuk segi enam saat membeku.

Saat kluster berkembang, banyak faktor lain, termasuk kelembapan dan suhu, mulai memengaruhi bentuk keseluruhannya.

Misalnya, saat air membeku di kaca jendela, pola kecil yang tidak sempurna dan acak pada permukaan kaca tersebut akan menyebabkan penumpukan dan menciptakan pola yang lebih besar.

Baca juga: Berpotensi Menjadi Siklon Tropis, Pola Sirkulasi Angin Terpantau di Perairan NTT, Ini Dampaknya

Proses penumpukan molekul yang sama ini berperan pada pembentukan variasi bentuk kepingan salju yang mencolok.

Bagaimana dengan pola kolom basal yang menakjubkan di Giant’s Causeway?

Struktur batu ini terbentuk 50 juta hingga 60 juta tahun yang lalu saat lava – cairan berbatu panas dari bawah tanah – naik ke permukaan bumi dan mulai kehilangan suhu panasnya. Pendinginan pada lava menyebabkan lapisan atas basal berkontraksi.

Lapisan yang lebih dalam dan panas menahan tarikan ini, sehingga menciptakan retakan di lapisan atas.

Halaman:


Terkini Lainnya
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau