Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asteroid Misterius di Orbit Venus: Ancaman Tersembunyi bagi Bumi?

Kompas.com - 06/06/2025, 16:59 WIB
Wisnubrata

Penulis

KOMPAS.com - Venus ternyata tidak sendirian dalam perjalanannya mengelilingi Matahari. Planet tetangga Bumi ini memiliki "pengiring" berupa asteroid-asteroid yang bergerak di jalur orbit yang sama. Asteroid ini bisa berada di depan atau di belakang Venus, dalam posisi yang disebut titik Lagrange—wilayah stabil secara gravitasi yang memungkinkan benda langit "terjebak" di sana.

Selama bertahun-tahun para astronom menduga keberadaan asteroid semacam ini, namun dua studi terbaru—satu telah diterbitkan di jurnal Icarus dan satu lagi masih dalam tahap pra-review di arXiv—mengungkap bahwa orbit asteroid-asteroid ini bisa menjadi tidak stabil dan secara bertahap bisa bergerak mendekati Bumi.

Namun, penting untuk dicatat: tidak ada ancaman langsung ke Bumi saat ini. Seperti disampaikan oleh Valerio Carruba, pakar dinamika asteroid dari São Paulo State University dan penulis studi ini, "Saya tidak bilang asteroid-asteroid ini tidak berbahaya, tapi tidak ada alasan untuk panik."

Baca juga: Teleskop James Webb Abadikan Gambar Asteroid yang Sempat Ancam Bumi

Asteroid Sulit Ditemukan = Risiko Tak Terlihat

Kekhawatiran sebenarnya bukan berasal dari ancaman langsung, melainkan dari ketidakmampuan kita untuk mendeteksi asteroid-asteroid ini. Banyak dari mereka tersembunyi di area langit yang silau karena sinar matahari, menjadikannya nyaris tak terdeteksi oleh teleskop biasa.

Scott Sheppard, astronom dari Carnegie Institution for Science, menambahkan: "Kemungkinan salah satu asteroid ini bertabrakan dengan Bumi dalam waktu dekat sangat kecil. Tidak banyak yang perlu dikhawatirkan di sini."

Masalah terbesar adalah kita tidak bisa melindungi diri dari sesuatu yang tidak bisa kita lihat. Untungnya, dalam waktu dekat dua observatorium canggih akan beroperasi dan diprediksi mampu mendeteksi asteroid tersembunyi ini dengan jauh lebih efektif.

Baca juga: Asteroid 2024 YR4: Dari Ancaman ke Bumi hingga Risiko Menabrak Bulan

Asteroid di sekitar Venus, yang ditunjukkan di latar belakang di atas selama transit tahun 2012, sulit dilacak karena berada di dalam orbit Bumi dan terhalang oleh silau matahari. NASA/SDO Asteroid di sekitar Venus, yang ditunjukkan di latar belakang di atas selama transit tahun 2012, sulit dilacak karena berada di dalam orbit Bumi dan terhalang oleh silau matahari.

Mengapa Sulit Menemukan Asteroid Dekat Matahari?

Asteroid biasanya ditemukan dari pantulan cahaya matahari. Tetapi jika objek itu berada di arah yang hampir sejajar dengan matahari—seperti di jalur orbit Venus—teleskop tidak dapat diarahkan langsung ke sana tanpa membutakan pengamat.

Astronom hanya bisa mencari di sekitar matahari pada waktu yang sangat terbatas: saat fajar atau senja. Ini pun tidak ideal karena atmosfer bumi lebih tebal di dekat cakrawala, menyebabkan distorsi.

"Semua faktor ini membuat pencarian asteroid di sekitar orbit Venus sangat sulit," kata Sheppard.

Baca juga: Apa yang Terjadi Saat Asteroid Menghantam Bumi dan Memusnahkan Dinosaurus?

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa asteroid yang memiliki orbit yang sama dengan Venus cukup besar untuk menghancurkan sebuah kota di Bumi. 
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa asteroid yang memiliki orbit yang sama dengan Venus cukup besar untuk menghancurkan sebuah kota di Bumi.

Orbit yang Dinamis dan Tidak Stabil

Dalam orbitnya, asteroid-asteroid ini bisa mengalami perubahan dramatis dalam rentang waktu ribuan tahun. Mereka bisa berpindah dari satu titik Lagrange ke titik lainnya, bahkan bergerak seperti pola tapal kuda mengelilingi Venus. Ketika orbit mereka berubah menjadi sangat elips, mereka bisa saja mendekati orbit Bumi.

Simulasi dalam studi yang diterbitkan di Icarus menunjukkan bahwa dari 20 asteroid ko-orbital Venus yang telah ditemukan, tiga di antaranya bisa mendekati Bumi hingga sejauh 75.000 km—jauh lebih dekat dibanding jarak rata-rata Bulan dari Bumi (384.000 km).

Tentu saja, butuh ribuan tahun bagi perubahan ini terjadi. Namun, para peneliti tetap menganggapnya layak untuk diamati lebih lanjut.

Baca juga: Apa Dampaknya jika Asteroid Bennu Menabrak Bumi di Masa Depan

Simulasi 36.000 Tahun ke Depan

Studi kedua, yang belum dipublikasikan secara resmi, membuat simulasi ribuan asteroid virtual selama 36.000 tahun ke depan. Tujuannya adalah untuk melihat seberapa mudah orbit mereka bisa berubah menjadi berbahaya bagi Bumi.

Hasilnya menunjukkan bahwa meski perubahan orbit tidak ekstrem, kombinasi gangguan gravitasi dan kekacauan alami sistem tata surya bisa tetap mengarahkan asteroid-asteroid ini ke wilayah dekat Bumi.

"Ini bukan sesuatu yang harus ditakuti sekarang, karena asteroid-asteroid ini tetap cukup stabil dalam skala waktu umur manusia," tegas Sheppard.

Baca juga: Benda Asing Diduga Asteroid Mendekati Bumi Ternyata Sebuah Mobil Tesla

Ilustrasi ini menunjukkan orbit asteroid biner dekat Bumi Didymos (berlabel) dan 2.200 asteroid lain yang berpotensi berbahaya (garis lebih samar) di sekitar matahari. 
NASA/JPL-Caltech/Science Photo Library Ilustrasi ini menunjukkan orbit asteroid biner dekat Bumi Didymos (berlabel) dan 2.200 asteroid lain yang berpotensi berbahaya (garis lebih samar) di sekitar matahari.

Era Baru Pemburu Asteroid

Kabar baiknya adalah, teknologi baru siap membantu kita mengungkap lebih banyak rahasia dari asteroid tersembunyi ini.

Vera C. Rubin Observatory di Chile, akan segera aktif dan mampu mengamati bagian besar langit malam dengan detail luar biasa. Observatorium ini diperkirakan bisa menemukan hingga satu juta asteroid baru dalam enam bulan pertama.

Lalu ada NEO Surveyor milik NASA, observatorium luar angkasa yang dirancang khusus untuk mendeteksi objek dekat Bumi. Dengan teknologi inframerah canggih dan tanpa gangguan atmosfer, teleskop ini mampu mendeteksi asteroid yang tersembunyi di balik cahaya matahari.

Seperti dikatakan Carruba, "Akhirnya kita akan tahu apakah ancaman itu nyata atau tidak."

Baca juga: Seberapa Sering Asteroid Mendekati Bumi?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau