KOMPAS.com - Doa malam nisfu Syaban dapat disimak dalam artikel berikut.
Tahun ini, malam nisfu Syaban jatuh pada Kamis (13/2/2025) setelah Maghrib.
Ini merupakan salah satu malam istimewa dan penuh hikmah, sebagaimana bunyi Surat Ad Dukhan ayat 4:
"Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah."
Beberapa ulama menafsiri "malam itu" sebagai malam nisfu Syaban. Sementara, segala urusan yang dimaksud adalah semua perkara terkait dengan kehidupan makhluk di Bumi, seperti hidup, mati, rezeki, nasib, dan lain sebagainya.
Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan malam nisfu Syaban dengan doa dan berbagai amal ibadah.
Baca juga: Doa Bulan Syaban, Latin dan Artinya
Umat Islam bisa membaca doa malam nisfu Syaban yang diawali dengan membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali.
Dikutip dari NU Online, bacaan Surat Yasin tiga kali itu diniatkan untuk panjang umur, kemudahan rezeki, dan ketetapan iman.
Selanjutnya, umat Islam bisa membaca doa malam nisfu Syaban berikut:
Allaahumma yaa dzal manni wa laa yumannu 'alaik, yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzat thawli wal in'aam, laa ilaaha illaa anta zhahral laajiin wa jaaral mustajiiriin wa ma'manal khaa'ifiin.
Allaahumma in kunta katabtanii 'indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullaahumma fii ummil kitaabi syaqaawatii wa hirmaanii waqtitaara rizqii, waktubnii 'indaka sa'iidan marzuuqan muwaffaqan lil khairaat.
Fainnaka qulta wa qawlukal haqqu fii kitaabikal munzal 'alaa lisaani nabiyyikal mursal, yamhullaahu maa yasyaa'u wa yutsbitu, wa 'indahuu ummul kitaabi wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallama, walhamdu lillaahi rabbil 'alamin.
“Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan.
Karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar di kitab-Mu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”
Baca juga: Niat Puasa Nisfu Syaban, Arab, Latin, dan Artinya