Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Alasan KIP Kuliah Tidak Terkena Efisiensi Anggaran 

Kompas.com - 13/02/2025, 18:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah menetapkan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah harus melakukan efisiensi anggaran sesuai instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. 

Instruksi tersebut tentu juga berdampak pada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia. 

Melansir dari Kompas.com, meski terdapat instruksi efisiensi anggaran, Sekjen Kemendikti Saintek Togar M Simatupang menjelaskan, anggaran kementerian untuk pembiayaan beasiswa seperti KIP Kuliah tidak dipotong

Pembiayaan Kemendikti Saintek untuk beasiswa merupakan bagian dari belanja kementerian untuk kegiatan program sosial, layanan publik, dan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). 

Baca juga: Nasib KIP Kuliah di Tengah Efisiensi Anggaran: Masih Aman

Ada beberapa alasan mengapa KIP Kuliah tidak terkena efisiensi, yaitu: 

  1. Saat ini penerima KIP Kuliah sebanyak 663.821 dari 844.174 mahasiswa on going. Jika dilakukan efisiensi tidak dapat dibayarkan pada tahun 2025. 
  2. Berdampak pada 663.821 Masyarakat Penerima KIP-K yang bisa terancam kuliah. 
  3. Terjadi tidak adanya Mahasiswa Baru Penerima KIP-K Tahun 2025 yang pada tanggal 4 Februari 2025 lalu telah dibuka pendaftarannya, dengan jumlah pendaftar sampai pada 7 Februari 2025 (pukul 16.15 WIB) sebanyak 21.131 orang. 
  4. Tanpa KIP Kuliah, kesempatan bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu untuk meraih gelar sarjana semakin sulit. Hal ini dapat menghambat mobilitas sosial dan memperpanjang siklus kemiskinan antar-generasi.
  5. Banyak mahasiswa penerima KIP Kuliah berasal dari keluarga yang belum pernah memiliki lulusan perguruan tinggi. Jika bantuan dihentikan, kesempatan mereka menjadi sarjana pertama dalam keluarga bisa hilang.
  6. Bisa menurunkan akses penduduk dari kelompok ekonomi rendah ke pendidikan tinggi. 
  7. Jika efisiensi anggaran tetap dilakukan, dampaknya bisa meluas menjadi isu nasional yang memicu perdebatan publik dan desakan terhadap pemerintah untuk mengambil langkah penyelesaian.

Baca juga: Penjelasan dan Cara Mengisi NJOP Meter KIP Kuliah 2025

Efisiensi anggaran Kemdikti Saintek 

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan bahwa program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) tidak terdampak efisiensi anggaran.

Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu (12/2/2025).

Pagu awal KIP Kuliah ditetapkan sebesar Rp14,698 triliun. Namun, bantuan itu terancam efisiensi sebesar Rp 1,319 triliun. 

Menurut Satryo, program prioritas Kemendikti Saintek seharusnya tidak terdampak efisiensi anggaran. 

Pihaknya mengusulkan agar anggaran KIP Kuliah dikembalikan ke pagu semula, yakni Rp14,698 triliun, mengingat program ini termasuk dalam kategori yang tidak terkena efisiensi.

Tidak hanya KIP Kuliah, beberapa program yang tidak kena efisiensi anggaran di antaranya Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dan berbagai beasiswa bagi dosen serta mahasiswa dalam maupun luar negeri. 

Meski begitu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menjelaskan fokus efisiensi di kementerian ini pada belanja perjalanan dinas, belanja barang, dan belanja modal yang tidak bersifat mendesak. 

Baca juga: KIP Kuliah Apakah Kena Efisiensi Anggaran? Ini Penjelasan Mendikti

 

(Sumber: KOMPAS.com/ Erwina Rachmi Puspapertiwi, Sandra Desi Caesaria | Editor: Inten Esti Pratiwi, Ayunda Pininta Kasih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau