KOMPAS.com - Bagi kamu yang bercita-cita masuk sekolah kedinasan 2025, penting untuk memahami berbagai syarat fisik yang telah ditentukan.
Selain nilai akademik, persyaratan seperti tinggi badan, kesehatan mata, dan kondisi fisik lainnya juga menjadi penentu kelulusan seleksi.
Lalu, berapa tinggi badan masuk STAN? Apakah tinggi 150 cm bisa masuk sekolah kedinasan? Dan apakah sekolah kedinasan boleh memakai kacamata? Simak ulasan lengkap ini!
Sebagian besar sekolah kedinasan mensyaratkan tinggi badan minimum. Berikut perbandingan beberapa institusi:
PKN STAN dan STIS tidak mencantumkan syarat tinggi badan, sehingga menjadi alternatif bagi calon peserta dengan tinggi di bawah ketentuan sekolah kedinasan lain.
Baca juga: Sekolah Kedinasan Kemenhub 2025 Resmi Dibuka, Ini Cara Daftarnya
Apakah sekolah kedinasan boleh memakai kacamata? Jawabannya: tergantung institusi. Beberapa masih memperbolehkan mata minus, asalkan sesuai batas tertentu:
Baca juga: 118 Peserta TMS, Ini Cara Lengkap Cegah TMS di Sekolah Kedinasan 2025
Jika kamu memiliki mata minus, kedinasan apa saja yang boleh mata minus? Jawabannya: Poltek SSN, STAN, STIS, STMKG, dan STIN (masing-masing dengan ketentuan berbeda).
Selain tinggi badan dan mata, ini daftar syarat fisik umum lainnya yang sering diwajibkan:
Baca juga: Syarat Daftar Taruna STMKG 2025: Buka 350 Formasi, Lulus Jadi CPNS
Memahami syarat tinggi badan sekolah kedinasan 2025 dan syarat kesehatan mata sekolah kedinasan 2025 sangat penting agar kamu bisa memilih jurusan yang sesuai kondisi fisikmu.
Jika kamu bertanya, "apakah tinggi 150 bisa masuk sekolah kedinasan?" jawabannya: ya, tergantung sekolahnya. Untuk tinggi 150 cm, Poltek SSN bisa menjadi opsi karena memperbolehkan minimal wanita 150 cm.
Sedangkan untuk mata minus, STAN, STIS, dan STIN juga memberikan toleransi, berbeda dengan IPDN yang melarang kacamata.
Dengan persiapan matang dan pemahaman yang tepat, peluangmu untuk lolos sekolah kedinasan 2025 akan semakin besar!
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini