Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Dapur MBG Tapalang Ditutup Usai Puluhan Siswa Keracunan?

Kompas.com - 01/10/2025, 19:58 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com – Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, masih ditutup setelah insiden keracunan yang menimpa puluhan siswa.

Koordinator SPPG Sulbar, Hasri, menjelaskan bahwa penutupan dapur MBG ini dilakukan setelah investigasi tim Badan Gizi Nasional (BGN) pusat.

"Hasil uji sampel makanan yang telah dikeluarkan oleh BPOM Mamuju telah dikirim ke BGN Pusat. Hasil tersebut menunjukkan adanya nasi yang mengandung bakteri Escherichia Coli yang diduga menyebabkan keracunan pada 27 siswa SD dan SMP di Tapalang," jelas Hasri kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Rabu (1/10/2025).

Hasri menambahkan, keputusan terkait kapan dapur SPPG akan kembali beroperasi ditentukan setelah investigasi lebih lanjut dari BGN pusat.

"Nanti akan ada tim khusus dari BGN untuk investigasi, setelah itu baru ada keputusan," tambahnya.

Baca juga: Bos BGN Pede Serapan Anggaran MBG Capai Rp 99 Triliun Akhir 2025

Kronologi Keracunan Puluhan Siswa

Insiden keracunan terjadi pada Rabu (24/9/2025) siang, ketika puluhan siswa dari SDN Taan Galung dan SMP Negeri 1 Tapalang dilarikan ke Puskesmas Tapalang. 

Polisi setempat, Kapolsek Tapalang Iptu H. Mino, memastikan para siswa mendapatkan perawatan medis akibat dugaan keracunan MBG.

Dua pelajar SMP Negeri 1 Tapalang, berinisial RA dan NK, sempat mengalami sesak napas dan kejang-kejang. 

Keduanya kini membaik setelah dirawat di dua rumah sakit berbeda di Mamuju. RA keluar dari rumah sakit pada Sabtu (27/9/2025), disusul NK setelah menjalani perawatan intensif sejak Rabu (24/9/2025).

"Alhamdulillah sudah agak baik tapi belum masuk sekolah," kata Irdin, paman RA dan NK, kepada Kompas.com, Senin (29/9/2025).

Baca juga: Anaknya Punya Sopir dan Naik Pajero ke Sekolah, Wali Murid SDIT di Serang Bingung Disasar MBG

Trauma dan Kekhawatiran Orangtua

Meskipun kondisi RA dan NK membaik, keduanya belum kembali ke sekolah dan memilih beristirahat di rumah.

Irdin mengungkapkan bahwa keponakannya masih mengalami trauma terkait menu MBG yang disajikan di sekolah.

Orangtua kedua siswa juga masih ragu soal jaminan kebersihan makanan yang diberikan kepada siswa.

Mereka meminta pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan dana agar orangtua bisa menyiapkan bekal bergizi bagi anak-anak mereka.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sembuh Usai Keracunan, 2 Siswa SMP di Mamuju Trauma Santap MBG dan Dapur MBG di Mamuju yang Sebabkan Siswa Keracunan Masih Ditutup, Tunggu Investigasi BGN

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Banten
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Jawa Timur
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Jawa Tengah
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Sulawesi Selatan
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Jawa Tengah
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Sulawesi Selatan
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Barat
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau