KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus memperkuat konektivitas antardaerah di Pulau Sumatera melalui layanan KA Rajabasa,.
Sampai saat ini, KA Rajabasa masih menjadi kereta api dengan relasi terpanjang di Pulau Sumatera.
Selama periode Januari hingga September 2025, KA Rajabasa telah melayani 505.251 pelanggan, meningkat dari 461.160 pelanggan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi yang menghubungkan Sumatra Selatan dan Lampung.
Baca juga: Inilah KA Rajabasa, Layani Relasi Terpanjang di Pulau Sumatera
KA Rajabasa melintasi jalur sepanjang 388 kilometer dari Stasiun Kertapati di Palembang hingga Stasiun Tanjungkarang di Bandar Lampung.
Dengan jarak tersebut, waktu tempuh KA Rajabasa rata-rata mencapai 9 jam 20 menit.
Berkat dukungan subsidi Public Service Obligation (PSO) dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, tarif KA Rajabasa tetap terjangkau.
Harga tiket KA Rajabasa saat ini masih di kisaran Rp29.000–Rp32.000 saja per penumpang.
Dengan tarif tersebut, masyarakat dapat menikmati perjalanan yang nyaman, efisien, dan menjangkau berbagai wilayah di lintasan selatan Sumatera.
Baca juga: Ketentuan Baru Pembatalan Tiket KA Rajabasa, Kuala Stabas, dan Bukit Serelo
“KA Rajabasa hadir sebagai jembatan mobilitas antara Lampung dan Sumatra Selatan. Relasi panjang ini membuka peluang bagi masyarakat dari berbagai daerah untuk menempuh pendidikan, bekerja, dan menjelajahi potensi wisata di sepanjang lintasan,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
Layanan ini tidak hanya mempermudah mobilitas antarprovinsi, tetapi juga menggerakkan perekonomian lokal di sepanjang rute.
Dari petani, pelajar, pekerja, hingga wisatawan, semua terhubung dalam satu jaringan perjalanan yang menghidupkan aktivitas sosial dan ekonomi dua provinsi besar di Sumatra.
Perjalanan KA Rajabasa menyuguhkan panorama khas Sumatra serta kekayaan budaya di tiap pemberhentian.
Dari Palembang yang dinamis, kereta melaju ke Prabumulih, kota penghasil minyak dan gas yang menjadi simpul ekonomi Sumatera Selatan.
Lalu berlanjut ke Baturaja, kawasan yang dikelilingi bukit batu kapur dan Sungai Ogan, dengan pesona wisata alam seperti Gua Putri dan Air Terjun Kambas.