Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padly Tewas Ditembak Polisi di OKU, Keluarga Sebut Korban Sempat Ngaku Ingin Temui Prabowo

Kompas.com - 30/10/2025, 07:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Seorang pria bernama Padly bin Indri Kalfi (29), warga Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, tewas ditembak polisi saat hendak diamankan pada Senin (28/10/2025) pagi.

Padly diduga merusak dua pos polisi di kawasan Baturaja Timur sebelum akhirnya terlibat bentrok dengan anggota kepolisian.

Peristiwa penembakan itu terjadi di Jalan A. Yani KM 8, Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur. Polisi dari Polres OKU saat itu tengah berupaya mengamankan Padly setelah terekam CCTV merusak fasilitas negara.

Namun, menurut keterangan keluarga, Padly belakangan menunjukkan gejala Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan sempat berbicara tidak nyambung, termasuk mengaku ingin menemui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Baca juga: Terpukul Anaknya Ditembak Mati Polisi OKU, Ayah: Dia Gila, Salah Tangkap Saja, Jangan Ditembak!

Ayah Korban: Anakku Gilo, Jangan Ditembak

Ayah korban, Indri Kalfi, tak kuasa menahan kesedihan atas kematian anaknya. Ia menyayangkan tindakan polisi yang menembak Padly hingga tewas.

“Anakku itu gilo, kalau memang salah tangkap bae, jangan ditembak,” ujar Indri Kalfi dengan nada sedih, Rabu (29/10/2025).

Ia menceritakan, beberapa hari sebelum kejadian, Padly sempat berbicara ngawur dan mengaku ingin menemui Prabowo Subianto, yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih 2024-2029.

“Beberapa hari sebelum kejadian, dia ngomong sendiri, katanya mau ke Jakarta ketemu Pak Prabowo. Omongannya sudah tidak nyambung lagi,” tutur Indri.

Keluarga menduga, kondisi mental Padly yang tidak stabil membuatnya bertindak di luar kendali hingga merusak fasilitas umum.

Baca juga: Terpukul Anaknya Ditembak Mati Polisi OKU, Ayah: Dia Gila, Salah Tangkap Saja, Jangan Ditembak!

Kronologi Versi Polisi, Sebut Pelaku Menyerang Anggota

Kapolres OKU, AKBP Endro Aribowo, membenarkan kejadian penembakan tersebut.

Ia menjelaskan, tiga anggota Unit Satreskrim Polres OKU ditugaskan untuk mengamankan pelaku berinisial P (29) yang sebelumnya terekam CCTV melakukan perusakan dua pos polisi di depan Ramayana dan di samping Aneka Rasa.

“Pelaku terekam CCTV dan ETLE saat melakukan perusakan fasilitas negara. Saat hendak diamankan, P bersikap tidak kooperatif dan menyerang petugas hingga salah satu anggota terjatuh. Petugas sudah melepaskan enam kali tembakan peringatan ke udara, namun pelaku terus mengancam keselamatan petugas,” jelas Endro.

Endro menambahkan, setelah tembakan dilepaskan, korban segera dievakuasi ke RSUD dr. Ibnu Sutowo Baturaja dengan bantuan warga dan anggota TNI. Namun, nyawanya tidak tertolong.

Baca juga: KPK Panggil Pimpinan DPRD hingga Pejabat OKU Sumsel Bersaksi soal Suap

“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Tiga anggota yang terlibat sudah kami amankan dan ditempatkan di tempat khusus untuk menjalani pemeriksaan oleh Propam dan Ditintelkam Polda Sumsel,” ujarnya.

Peristiwa tersebut terekam dalam video amatir yang beredar di media sosial dan memicu perhatian publik Baturaja. Dalam rekaman, terdengar suara tembakan lebih dari dua kali.

Halaman:


Terkini Lainnya
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, Senin 3 November 2025
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, Senin 3 November 2025
Jawa Tengah
Bukan di Stadion, Timnas U17 Indonesia Main di Lapangan Latihan saat Piala Dunia U17 2025
Bukan di Stadion, Timnas U17 Indonesia Main di Lapangan Latihan saat Piala Dunia U17 2025
Jawa Barat
Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini, 3 November 2025
Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini, 3 November 2025
Jawa Tengah
Harga Emas Hari Ini 3 November 2025 di Pegadaian Stabil, Simak Daftar Lengkapnya
Harga Emas Hari Ini 3 November 2025 di Pegadaian Stabil, Simak Daftar Lengkapnya
Sumatera Barat
Sosok Janice Tjen, Petenis Indonesia yang Raih Gelar Tunggal dan Ganda di WTA 250 Chennai
Sosok Janice Tjen, Petenis Indonesia yang Raih Gelar Tunggal dan Ganda di WTA 250 Chennai
Banten
Presiden Beri Atensi Kasus Pungli Kenaikan Pangkat ASN di Deli Serdang, Bobby Mediasi dengan Bupati
Presiden Beri Atensi Kasus Pungli Kenaikan Pangkat ASN di Deli Serdang, Bobby Mediasi dengan Bupati
Sumatera Utara
3 November Memperingati Hari Apa? Ini Tiga Momen Peringatan Internasionalnya
3 November Memperingati Hari Apa? Ini Tiga Momen Peringatan Internasionalnya
Jawa Barat
Nova Arianto Minta Pemain Timnas U17 Indonesia Tampil Maksimal di Piala Dunia, Ini Alasannya 
Nova Arianto Minta Pemain Timnas U17 Indonesia Tampil Maksimal di Piala Dunia, Ini Alasannya 
Sulawesi Selatan
Cara Cek Keaslian Sertifikat Tanah Elektronik, Tak Perlu ke Kantor BPN
Cara Cek Keaslian Sertifikat Tanah Elektronik, Tak Perlu ke Kantor BPN
Sulawesi Selatan
Guru SMPN 1 Trenggalek Dianiaya Wali Murid Gara-gara Sita HP Siswa, Polisi Lakukan Penyelidikan
Guru SMPN 1 Trenggalek Dianiaya Wali Murid Gara-gara Sita HP Siswa, Polisi Lakukan Penyelidikan
Jawa Timur
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Pelaku Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Pelaku Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV
Sumatera Selatan
67 Jip Wisata di Gunung Bromo Dinyatakan Tidak Laik Jalan, Dishub Sarankan Ini
67 Jip Wisata di Gunung Bromo Dinyatakan Tidak Laik Jalan, Dishub Sarankan Ini
Jawa Timur
Ini Perbedaan Sertifikat Tanah Analog dan Elektronik
Ini Perbedaan Sertifikat Tanah Analog dan Elektronik
Sumatera Utara
Ribuan Warga Antusias Ikuti CFD Tegar Beriman di Bogor
Ribuan Warga Antusias Ikuti CFD Tegar Beriman di Bogor
Jawa Barat
Polisi di Jambi Bunuh Dosen Perempuan, Diduga karena Masalah Asmara
Polisi di Jambi Bunuh Dosen Perempuan, Diduga karena Masalah Asmara
Sumatera Selatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau