Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Aceh Dijuluki Serambi Mekkah? Ini Asal Usul dan Sejarah Lengkapnya

Kompas.com - 01/11/2025, 13:30 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

 

KOMPAS.com – Aceh, yang terletak di ujung barat gugusan kepulauan Nusantara, sejak lama menempati posisi strategis sebagai pintu gerbang perdagangan dan kebudayaan antara Timur dan Barat.

Letaknya yang berada di jalur pelayaran internasional membuat Aceh menjadi tempat persinggahan penting bagi para pedagang dari Cina, Eropa, India, hingga Arab.

Dari sinilah berbagai kebudayaan dan agama mulai masuk ke wilayah Nusantara.

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Aceh, pada abad ke-7, pedagang India memperkenalkan ajaran Hindu dan Buddha ke Aceh. Namun, pengaruh terbesar muncul saat Islam mulai masuk dan berkembang di kawasan ini.

Sekitar abad ke-9, pedagang Gujarat dari jazirah Arab memperkenalkan agama Islam yang kemudian diterima dan menyebar luas di masyarakat Aceh.

Menurut catatan sejarah, Aceh menjadi wilayah pertama di Indonesia yang menerima ajaran Islam dan menjadi tempat berdirinya kerajaan Islam pertama di Nusantara, yakni Kerajaan Peureulak dan Pasai. Dari sinilah cikal bakal Kesultanan Aceh berdiri.

Sultan Ali Mughayatsyah kemudian membangun pusat pemerintahan di Bandar Aceh Darussalam (sekarang Banda Aceh), dan wilayah kekuasaannya meluas hingga ke pantai barat dan timur Sumatera serta Semenanjung Malaka.

Kesultanan Aceh mencapai masa kejayaan pada awal abad ke-17 di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda.

Baca juga: BBM Langka di Aceh Utara dan Aceh Timur, Warga Isi di Pedagang Eceran

Saat itu, pengaruh Islam sangat kuat dalam kehidupan masyarakat, baik dalam pemerintahan, hukum, maupun kebudayaan.

Karena itu, Aceh mendapat julukan “Seuramo Mekkah” atau “Serambi Mekkah”, menggambarkan kedekatan spiritual dan budaya masyarakat Aceh dengan Tanah Suci.

Namun kejayaan itu tak bertahan lama. Setelah wafatnya Sultan Iskandar Muda, para penerusnya gagal mempertahankan kebesaran kerajaan. Kekuasaan Aceh pun melemah, dan pengaruh asing mulai masuk ke wilayah ini.

Penjajahan dan Perang Panjang

Kelemahan Kesultanan Aceh kemudian dimanfaatkan oleh bangsa Barat. Inggris dan Belanda menandatangani Traktat London dan Traktat Sumatera untuk mengatur kepentingan mereka di Sumatera.

Akhirnya, pada 26 Maret 1873, Belanda menyatakan perang terhadap Kesultanan Aceh. Konflik yang dikenal sebagai Perang Sabi ini berlangsung selama 30 tahun dan menelan banyak korban.

Akhirnya, Sultan Aceh terakhir, Teuku Muhammad Daud, terpaksa mengakui kedaulatan Belanda di tanah Aceh.

Sejak itu, Aceh resmi dimasukkan ke dalam wilayah administratif Hindia Belanda (Nederlansch Oost-Indie), mula-mula sebagai provinsi dan kemudian menjadi karesidenan pada tahun 1937.

Halaman:


Terkini Lainnya
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, Senin 3 November 2025
Jadwal KRL Jogja–Solo Hari Ini, Senin 3 November 2025
Jawa Tengah
Bukan di Stadion, Timnas U17 Indonesia Main di Lapangan Latihan saat Piala Dunia U17 2025
Bukan di Stadion, Timnas U17 Indonesia Main di Lapangan Latihan saat Piala Dunia U17 2025
Jawa Barat
Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini, 3 November 2025
Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini, 3 November 2025
Jawa Tengah
Harga Emas Hari Ini 3 November 2025 di Pegadaian Stabil, Simak Daftar Lengkapnya
Harga Emas Hari Ini 3 November 2025 di Pegadaian Stabil, Simak Daftar Lengkapnya
Sumatera Barat
Sosok Janice Tjen, Petenis Indonesia yang Raih Gelar Tunggal dan Ganda di WTA 250 Chennai
Sosok Janice Tjen, Petenis Indonesia yang Raih Gelar Tunggal dan Ganda di WTA 250 Chennai
Banten
Presiden Beri Atensi Kasus Pungli Kenaikan Pangkat ASN di Deli Serdang, Bobby Mediasi dengan Bupati
Presiden Beri Atensi Kasus Pungli Kenaikan Pangkat ASN di Deli Serdang, Bobby Mediasi dengan Bupati
Sumatera Utara
3 November Memperingati Hari Apa? Ini Tiga Momen Peringatan Internasionalnya
3 November Memperingati Hari Apa? Ini Tiga Momen Peringatan Internasionalnya
Jawa Barat
Nova Arianto Minta Pemain Timnas U17 Indonesia Tampil Maksimal di Piala Dunia, Ini Alasannya 
Nova Arianto Minta Pemain Timnas U17 Indonesia Tampil Maksimal di Piala Dunia, Ini Alasannya 
Sulawesi Selatan
Cara Cek Keaslian Sertifikat Tanah Elektronik, Tak Perlu ke Kantor BPN
Cara Cek Keaslian Sertifikat Tanah Elektronik, Tak Perlu ke Kantor BPN
Sulawesi Selatan
Guru SMPN 1 Trenggalek Dianiaya Wali Murid Gara-gara Sita HP Siswa, Polisi Lakukan Penyelidikan
Guru SMPN 1 Trenggalek Dianiaya Wali Murid Gara-gara Sita HP Siswa, Polisi Lakukan Penyelidikan
Jawa Timur
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Pelaku Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Pelaku Gunakan Wig untuk Kelabui CCTV
Sumatera Selatan
67 Jip Wisata di Gunung Bromo Dinyatakan Tidak Laik Jalan, Dishub Sarankan Ini
67 Jip Wisata di Gunung Bromo Dinyatakan Tidak Laik Jalan, Dishub Sarankan Ini
Jawa Timur
Ini Perbedaan Sertifikat Tanah Analog dan Elektronik
Ini Perbedaan Sertifikat Tanah Analog dan Elektronik
Sumatera Utara
Ribuan Warga Antusias Ikuti CFD Tegar Beriman di Bogor
Ribuan Warga Antusias Ikuti CFD Tegar Beriman di Bogor
Jawa Barat
Polisi di Jambi Bunuh Dosen Perempuan, Diduga karena Masalah Asmara
Polisi di Jambi Bunuh Dosen Perempuan, Diduga karena Masalah Asmara
Sumatera Selatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau