Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Laporan Intelijen AS dan Gedung Putih Bertentangan soal Kehancuran Nuklir Iran

Kompas.com - 26/06/2025, 07:20 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Analisis awal Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) menyebut bahwa serangan AS terhadap situs nuklir Iran tidak menghancurkan komponen inti program nuklirnya.

Pernyataan tersebut tampaknya bertentangan dengan apa yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Serangan Amerika Serikat terhadap tiga lokasi nuklir utama Iran pada Minggu (22/6) lalu gagal menghancurkan fasilitas bawah tanah, menurut laporan Aljazeera (25/6/2025).

Baca juga: 5 Skenario Setelah Israel-Iran Gencatan Senjata, Apa yang Akan Terjadi?


Serangan itu disebut hanya menunda program nuklir Teheran beberapa bulan. Laporan DIA setebal lima halaman memperkirakan penundaan ini kurang dari enam bulan.

Berdasarkan temuan awal, serangan AS memblokir pintu masuk ke dua fasilitas tersebut tetapi tidak meruntuhkan fasilitas bawah tanah.

Laporan DIA juga mengungkap bahwa badan AS meyakini persediaan uranium yang diperkaya Iran telah dipindahkan sebelum serangan, sehingga hanya menghancurkan sedikit bahan nuklir.

Baca juga: Ketika Donald Trump Marah dan Perintahkan Israel Keluar dari Iran

Gedung Putih membantah laporan tersebut

Dilansir dari Kompas Global, Rabu (25/6/2025), Gedung Putih menolak kebenaran laporan tersebut, yang bahkan membuat Trump marah.

Sekretaris Pers Karoline Leavitt menyebut kebocoran itu sebagai upaya merendahkan Trump dan para pilot tempur yang menjalankan misi tersebut.

“Kebocoran penilaian yang dituduhkan ini merupakan upaya jelas untuk merendahkan Presiden Trump, dan mendiskreditkan pilot pesawat tempur pemberani yang melakukan misi yang dieksekusi dengan sempurna untuk meluluhlantakkan program nuklir Iran,” tulis Leavitt dalam pernyataan di platform X.

Baca juga: 12 Hari Perang Israel-Iran, Apa yang Sudah Didapatkan Masing-masing Kubu?

Di platform media sosial Truth Social, Trump menanggapi pemberitaan yang dianggap bohong tersebut dengan kesal.

"Berita palsu CNN, bersama dengan New York Times yang gagal, telah bekerja sama dalam upaya untuk mengkerdilkan salah satu serangan militer paling berhasil dalam sejarah," tulis Trump, dikutip dari Kompas Global, Rabu (25/6/2025).

Sementara itu, Direktur CIA John Ratcliffe pada hari Rabu (26/6) mengeluarkan pernyataan yang juga membantah laporan DIA.

Baca juga: Trump Marah, Laporan Intel Sebut AS Gagal Hancurkan Situs Nuklir Iran

Ratcliffe mengatakan bahwa CIA tersebut telah memperoleh bukti kredibel yang menunjukkan program nuklir Iran telah rusak parah akibat serangan tertarget baru-baru ini.

“Ini termasuk informasi intelijen baru dari sumber/metode yang secara historis dapat diandalkan bahwa beberapa fasilitas nuklir utama Iran telah hancur dan harus dibangun kembali selama bertahun-tahun,” kata Ratcliffe, dikutip dari CNN (26/6/2025).

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau