Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Perang Korea, Kim Jong Un Singgung Ini soal Amerika

Kompas.com - 28/07/2025, 10:30 WIB
Rheandita Vella Aresta,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, kembali melontarkan pernyataan keras terhadap Amerika Serikat dalam momen peringatan berakhirnya Perang Korea.

Dalam pidatonya yang disampaikan pada Minggu (27/7/2025), Kim menegaskan bahwa Korea Utara akan meraih kemenangan dalam “pertempuran anti-imperialis dan anti-AS.”

Pernyataan itu disampaikan bertepatan dengan peringatan 72 tahun penandatanganan gencatan senjata Perang Korea, yang menandai akhir pertempuran pada 1953 antara Korea Utara dan Selatan.

Baca juga: Pembelot Korea Utara Tuntut Kim Jong Un Atas Pelanggaran HAM yang Dialami

Dalam pandangan rezim Pyongyang, 27 Juli diperingati sebagai “Hari Kemenangan".

“Kami akan membangun negara yang makmur dengan kekuatan militer yang kuat. Korea Utara akan menjadi pemenang terhormat dalam pertikaian anti-imperialis dan anti-Amerika Serikat,” kata Kim seperti dikutip kantor berita pemerintah KCNA.

Dalam rangkaian peringatan tersebut, Kim mengunjungi tugu peringatan untuk mengenang para veteran perang 1950–1953.

Ia juga bertandang ke Menara Persahabatan, monumen untuk menghormati Tentara Pembebasan Rakyat China yang ikut membantu Korea Utara dalam perang.

Selain itu, Kim menyempatkan diri bertemu dengan para tentara artileri dalam satuan resimen untuk merayakan peristiwa bersejarah tersebut.

Baca juga: Setelah Melarang Perceraian, Kini Kim Jong Un Melarang Masyarakat Korut Makan Hot Dog

Gencatan senjata dan perbedaan perspektif

Perjanjian gencatan senjata ditandatangani pada 27 Juli 1953 oleh para jenderal dari Amerika Serikat atas nama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Korea Utara, dan China.

Gencatan ini mengakhiri konflik bersenjata selama tiga tahun dan menetapkan perbatasan baru yang membagi Semenanjung Korea secara merata.

Meski begitu, tidak ada perjanjian damai resmi yang ditandatangani, membuat kedua Korea secara teknis masih dalam keadaan perang hingga saat ini.

Berbeda dari Korea Utara, Korea Selatan tidak menggelar peringatan besar pada tanggal tersebut. Namun, Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, menyampaikan pidato penghormatan terhadap para veteran dalam sebuah upacara di Washington DC.

“Kami akan memperkuat aliansi Korea Selatan-AS melalui kerja sama di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, keamanan, dan budaya. Kami akan terus menjaga perdamaian dan kebebasan di Semenanjung Korea,” ujar Lee, sebagaimana dilaporkan Gulf News.

Baca juga: Kim Jong Un Disebut Kirim Tentara ke Rusia Bantu Perang Ukraina, Seberapa Kuat Militer Korea Utara?

Ketegangan baru

Kim Jong Un dan Vladimir Putin menandatangani perjanjian pada Juni yang menjanjikan dukungan bersama melawan agresi.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Kim Jong Un dan Vladimir Putin menandatangani perjanjian pada Juni yang menjanjikan dukungan bersama melawan agresi.

Di tengah meningkatnya ketegangan global, Korea Utara kini menunjukkan keterlibatan aktif dalam perang Rusia-Ukraina.

Ribuan tentara Korut dilaporkan telah dikerahkan ke wilayah Kursk, Rusia, untuk membantu sekutu barunya tersebut.

Tak hanya personel militer, Pyongyang juga dilaporkan memasok amunisi kepada Moskwa.

Sebagai tanggapan, pemerintah Korea Selatan menyatakan kemungkinan akan menambah jumlah pasukan pada Juli atau Agustus sebagai langkah antisipasi terhadap dinamika kawasan.

Peringatan Perang Korea tahun ini tak hanya menjadi momen refleksi sejarah, tapi juga cerminan bagaimana ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea terus menjadi sorotan dunia internasional.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau