KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial Instagram menyebut bahwa di era kolonial, banyak orang Belanda secara sengaja menanam pohon asam jawa di Indonesia
Dalam unggahan tersebut, warganet mengatakan kolonial Belanda biasa menanam pohon asam jawa di pinggir jalan. Terdapat pula gambar yang menunjukkan pohon asam jawa yang terlihat rindang berjejer di pinggir jalan.
“Ternyata pohon Asam Jawa yang sering terlihat di pinggir jalan telah ditanam sejak era kolonial Belanda,” tulis akun @ai**** pada Jumat (20/6/2025).
Pohon asam jawa merupakan tumbuhan tropis yang banyak ditemukan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
Sesuai namanya, pohon asam jawa mengeluarkan buah bernama asam jawa yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan atau minuman herbal.
Lantas, benarkah bahwa pemerintah kolonial Belanda sengaja menanam pohon asam jawa di pinggir jalan Indonesia? Apa alasannya?
Baca juga: Balita di China Jatuh dari Lantai 18, Diselamatkan Jendela dan Sebuah Pohon
Ahli sejarah dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Harto Juwono mengatakan bahwa penggunaan pohon asam jawa yang ditanam oleh pemerintah Belanda merupakan pengganti dari pohon ara.
“Penggunaan pohon asam oleh pemerintah Belanda sebagai penghias jalan merupakan kelanjutan dari kebiasaan tata ruang di Eropa yang biasa memakai pohon ara,” kata Harto ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (12/8/2025).
Pohon ara diketahui merupakan pohon yang banyak ditemukan di Eropa. Sementara di Indonesia, pohon ara jarang ditemukan.
“Karena di Jawa tidak ada benih ara dan kesulitan tumbuh, maka digunakan pohon asam yang fungsinya hampir sama,” jelas Harto.
Selain itu, Harto mengatakan bahwa pohon asam jawa juga memiliki unsur filsafat tersendiri.
“Ada unsur filsafatnya, yaitu asam dalam budaya Jawa yang melambangkan kebaikan,” ungkapnya.
Baca juga: Setiap Tahun, Ada 320 Juta Pohon Mati Tersambar Petir
Selain memperindah jalan, pemerintah Belanda memiliki alasan lain di balik penanaman pohon asam jawa di tepi jalan.
Harto menjelaskan, ada tiga fungsi utama pohon asam, yakni manfaat, kegunaan, dan estetika.
"Unsur manfaat adalah sebagai peneduh, unsur kegunaan adalah mencegah erosi dan menyerap air hujan serta sirkulasi air," ungkap Harto.
Adapun dari sisi estetika, Harto mengatakan pohon asam jawa menjadi hiasan alami yang mempercantik pemandangan.
"Pohon ini juga dikenal kuat dan ramping sehingga mampu menahan hembusan angin," pungkasnya.
Baca juga: Pohon Nangka di China Tumbuhkan 400 Buah dalam Sekali Waktu, Apa Rahasianya?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini