KOMPAS.com - Membiarkan bayi tidur siang di luar ruangan dalam suhu dingin mungkin terdengar aneh bagi kebanyakan orang.
Namun, di negara-negara Nordik seperti Denmark dan Finlandia, praktik ini justru sudah menjadi kebiasaan turun-temurun.
Masyarakat setempat percaya, udara segar membantu bayi tidur lebih nyenyak dan lebih lama.
Baca juga: Melihat Program Tidur Siang di Sekolah China, Siswa Diberi Fasilitas untuk Istirahat
Dilansir dari Business Insider (17/5/2023), perbincangan soal kebiasaan ini kembali ramai setelah musisi Denmark, Amalie Bruun, mengunggah foto dirinya bersama sang putra, Otto, yang berusia empat bulan.
Dalam foto itu Otto tampak terjaga, tetapi Bruun mengatakan bayinya lebih sering tidur siang saat di luar rumah.
Foto tersebut diunggah Bruun pada 11 Januari 2020.
Sementara itu, di Denmark, suhu pada bulan Januari bisa mencapai rata-rata terendah 3 derajat Celsius.
Sedangkan, di Finlandia orangtua tetap menidurkan bayi mereka di luar rumah meski suhu turun hingga -16 derajat Fahrenheit atau sekitar -26 derajat Celsius.
Berawal dari informasi suhu tersebut, unggahan Bruun pun memicu diskusi di kalangan warganet.
Sejumlah orangtua dari negara Nordik mengaku melakukan hal yang sama.
Baca juga: Apakah Anak-anak Perlu Tidur Siang Setiap Hari?
Mereka menyebut bayi tidur lebih lama, kualitas tidurnya meningkat, dan lebih sedikit terpapar kuman dibanding tidur di dalam ruangan.
Dikutip dari BBC (22/2/2013), tradisi ini ternyata sudah berlangsung sejak lama.
Seorang ibu bernama Gunilla, mengaku melakukan hal serupa pada putrinya puluhan tahun lalu.
Menurut Gunilla, udara segar membantu anak tetap sehat, terutama di musim dingin ketika penyakit mudah menular.
Kebiasaan tersebut kini juga diterapkan di berbagai penitipan anak di Swedia.