Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ungkap Wilayah Mana Saja yang Terdampak Siklon Tropis Kajiki dan Bibit Siklon Tropis 93W

Kompas.com - 26/08/2025, 16:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) deteksi Siklon Tropis Kajiki dan Bibit Siklon Tropis 93W di wilayah Indonesia.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengatakan, Siklon Tropis Kajiki berawal dari Bibit Siklon Tropis 90W yang mulai terbentuk pada Sabtu (16/8/2025) pukul 07.00 WIB di Samudra Pasifik Utara.

"Setelah melalui proses penguatan, pada 23 Agustus 2025 pukul 07.00 WIB bibit siklon tersebut resmi berkembang menjadi Siklon Tropis Kajiki," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Benarkah Pusat Gempa Bekasi 20 Agustus Sama dengan Gempa 20 Februari 2025? Ini Kata BMKG

Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 93W terpantau di wilayah Laut Filipina Timur, sebelah utara Papua Barat Daya, dengan kecepatan angin maksimum sekitar 15 knots (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1006 hPa.

"Bibit Siklon Tropis 93W mulai terbentuk pada 23 Agustus 2025 pukul 06.00 UTC (13.00 WIB) di wilayah Laut Filipina Timur (barat daya Kepulauan Palau), sebelah utara Papua Barat Daya," kata Andri.

Berdasarkan hasil analisis BMKG pada Selasa (26/8/2025), potensi Bibit Siklon Tropis 93W berkembang menjadi siklon tropis dalam 12 jam ke depan persisten dengan arah gerak ke arah Barat-Barat laut.

Baca juga: 2 Siklon Tropis Terpantau Mengepung Indonesia, BMKG Ungkap Wilayah yang Terdampak


Dampak Siklon Tropis Kajiki dan Bibit Siklon Tropis 93W

Andri menyampaikan, perkembangan terakhir pada 26 Agustus 2025 menunjukkan, sistem tersebut telah memasuki daratan Laos di posisi 18,7 derajat LU dan 103,2 derajat BT.

Seiring dengan pergerakannya di daratan, tambah dia, intensitasnya melemah menjadi kategori 1 dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan minimum 998 hPa.

Berdasarkan data BMKG, Siklon Tropis Kajiki diperkirakan akan punah dalam 12 jam ke depan.

"Siklon Tropis Kajiki diprediksi akan punah dalam 12 jam ke depan seiring dengan posisinya
berada di daratan Laos," jelas Andri.

Dengan intensitas yang menurun serta posisinya yang semakin menjauh dari wilayah Indonesia, siklon ini tidak memberikan dampak langsung bagi tanah air.

Namun, pengaruh tidak langsung masih terpantau yakni berupa:

  • Gelombang laut dengan kategori sedang (1,25-2,5 meter) di Laut Natuna Utara.

Sementara itu, intensitas Bibit Siklon Tropis 93W diperkirakan masih persisten dengan pergerakan ke arah barat-barat laut dalam 48-72 jam ke depan.

Andri mengatakan, potensi bibit siklon ini untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan dalam kategori peluang rendah.

Baca juga: BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 25-26 Agustus 2025

Meski demikian, Bibit Siklon Tropis 93W dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrim dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24 Jam ke depan, berupa:

1. Angin kecang 

Berikut wilayah yang terdampak:

  • Kepulauan Riau

2. Gelombang tinggi

Berikut wilayah yang berdampak gelombang tinggi kategori sedang (1.25-2,5 m):

  • Selat Makassar bagian utara
  • Laut Sulawesi
  • Perairan Kepulauan Sangihe-KepulauanTalaud
  • Laut Maluku
  • Samudra Pasifik utara Maluku
  • Samudra Pasifik utara Papua.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau