KOMPAS.com - Sejumlah anak-anak dilaporkan terlibat dalam demo 25 Agustus 2025 di depan gedung DPR/MPR/DPD Republik Indonesia (RI). Sebagian dari mereka turut diamankan oleh polisi.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Selasa (26/8/2025) menyampaikan, ikut mengawasi proses pemeriksaan oleh Polda Metro Jaya terhadap ratusan anak yang terlibat unjuk rasa.
Komisioner KPAI, Sylvana Maria, menyebut KPAI berkoordinasi dengan pihak Kepolisian serta Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta dalam pengawasan itu.
Baca juga: Alasan Anggota DPR Tidak Terima Tunjangan Rumah Rp 50 Juta setelah Oktober 2025
"Kami melakukan pengawasan lewat kordinasi dengan polisi, Dinas PPAPP dan bicara langsung dengan anak-anak yang diamankan," terang Sylvana, sebagaimana dilansir Kantor berita Antara.
Menurutnya, KPAI hendak memastikan hak anak-anak yang diamankan pihak Kepolisian tetap terpenuhi.
"Dari KPAI pasti (menjamin pemenuhan hak anak). Saya sudah di Polda Metro Jaya dari jam 07.30 WIB sampai sekarang. Menunggu anak-anak yang sedang digali informasi pendalaman oleh polisi," kata dia.
Sylvana menyampaikan, berdasarkan informasi sementara yang dimiliki, terdapat sebanyak 203 anak yang diamankan polisi dalam aksi depan Gedung Parlemen pada Senin (25/8/2025) malam.
"Menurut informasi, ada 203 anak. Tapi angka pastinya saya sedang tunggu info resmi polisi," katanya.
Baca juga: Kantongi hingga Rp 230 Juta Per Bulan, Siapa yang Menentukan Gaji DPR?
Demo 25 Agustus diketahui dilakukan oleh sejumlah elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI tanpa mobil komando maupun koordinator lapangan.
Antara melaporkan pada aksi itu, sejumlah pelajar ikut bergabung. Sejumlah anak sekolah berpakaian putih abu-abu terpantau ikut masuk ke lokasi aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR pada Senin.
Polisi sebelumnya sempat menghalau agar para siswa tidak masuk dengan tidak memberikan izin kepada mereka. Tapi, sebagai respons, sejumlah massa yang berkumpul di depan Gedung DPR kemudian menjemput para pelajar agar bisa masuk ke lokasi demo.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini