Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Provokator Ngaku Disuruh Anak TNI Rencana Serang Mako Brimob Cikeas, Polisi: Tak Benar, Hoaks

Kompas.com - 01/09/2025, 06:08 WIB
Putra Ramadhani Astyawan,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Empat orang sebagai provokator rencana penyerangan ke Mako Satuan Latihan (Satlat) Brimob Cikeas, Kabupaten Bogor, ditangkap.

Salah satu di antaranya nekat menyebut nama anak salah satu anggota TNI.

Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto mengatakan, tersangka yang menyebut itu berinisial M.

Hal itu berawal ketika tersangka M ditangkap oleh anggota Satlat Brimob Cikeas yang sedang berpatroli pada Sabtu, 30 Agustus 2025 malam.

Ketika diperiksa, tersangka M membuat pengakuan yang direkam dan beredar di media sosial bahwa ia diperintahkan oleh seseorang berinisial B, anak dari personel TNI yang bertugas di Jakarta, untuk melakukan penyerangan Mako Satlat Brimob Cikeas.

Baca juga: 17 Orang Diduga Provokator yang Akan Serang Satlat Brimob Cikeas Diamankan, 4 Tersangka

Dari situ, Polres Bogor bersama dengan jajaran Korem 061 Suryakencana, Kodim 0621 Kabupaten Bogor, dan Denpom 31 Bogor mendatangkan personel TNI yang dimaksud bersama dengan anaknya, B.

"Dari pendalaman dan konfrontasi dari kedua belah pihak, ternyata apa yang disampaikan oleh tersangka M yang sudah divideokan dan viral di beberapa media sosial itu tidak benar," kata Wikha kepada wartawan di Polres Bogor, Minggu (31/8/2025) malam.

Karena itu, disimpulkan bahwa niat atau provokasi yang dilakukan tersangka M murni atas inisiatifnya sendiri setelah menerima pesan berantai.

Beberapa Kali Manfaatkan Nama Anak TNI

Adapun alasan tersangka M nekat menyebut nama anak dari personel TNI karena berharap dilepaskan oleh anggota Brimob yang menangkapnya.

Sebab, beberapa kali tersangka M memang memanfaatkan nama anak dari personel TNI tersebut ketika sedang terkena pelanggaran hukum.

"Tersangka M dan B (anak TNI) tidak ada hubungan saudara, hanya hubungan kerja. Jadi, M itu adalah karyawannya dari B," tambah Wikha.

Dengan begitu, pengakuan tersangka M dalam video yang beredar di media sosial bahwa ia telah diperintahkan oleh anak personel TNI untuk menyerang Mako Satlat Brimob Cikeas adalah tidak benar.

Masyarakat diminta untuk tidak mudah terpancing dan diadu domba dengan kabar yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Karena, dalam situasi ini, banyak kabar hoaks di tengah masyarakat.

Baca juga: Peran 4 Tersangka Provokator Rencana Penyerangan Mako Satlat Brimob Cikeas, Pamflet hingga Botol Bensin

"Saat ini memang secara masif tersebar di masyarakat dan berita-berita tersebut tujuannya adalah mengadu domba dan menimbulkan keresahan masyarakat," pungkasnya.

Waspada Berita Hoaks

Senada, Kasi Intel Korem 061 Suryakencana Bogor Kolonel Infanteri Syafrinaldi memastikan bahwa video yang beredar di media sosial terkait pengakuan tersangka M itu tidak benar.

"Jadi, kami di sini, TNI-Polri di wilayah Bogor, kami masih tetap solid, dan kami juga berharap masyarakat jangan mau dan jangan mudah mendengar berita-berita hoaks yang bisa memprovokasi," ucap Syafrinaldi.

Sebelumnya, polisi mengamankan 17 orang terkait dugaan sebagai provokator untuk rencana melakukan penyerangan ke Mako Satuan Latihan (Satlat) Brimob Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor pada 30 Agustus 2025 malam.

Mereka ditangkap personel Brimob yang sedang berpatroli di sekitaran markasnya dan diserahkan ke Polres Bogor.

Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi telah menetapkan 4 orang tersangka berinisial M, AS, RP, dan BS dengan berbagai peran mulai dari menyebarkan pamflet di media sosial, membawa senjata tajam, hingga botol berisi bensin.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
44 Siswa Luka-Luka Imbas Atap SMKN 1 Gunung Putri Ambruk
44 Siswa Luka-Luka Imbas Atap SMKN 1 Gunung Putri Ambruk
Bandung
Bandung Barat Siaga Darurat Bencana, 11 Kecamatan Ditetapkan Rawan Longsor
Bandung Barat Siaga Darurat Bencana, 11 Kecamatan Ditetapkan Rawan Longsor
Bandung
Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan
Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan
Bandung
Dedi Mulyadi Rancang Digitalisasi Pajak Tambang: Warga Sekitar Banyak yang Miskin
Dedi Mulyadi Rancang Digitalisasi Pajak Tambang: Warga Sekitar Banyak yang Miskin
Bandung
Dedi Mulyadi Minta Maaf Atap SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh: Pemprov Jabar Bertanggung Jawab
Dedi Mulyadi Minta Maaf Atap SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh: Pemprov Jabar Bertanggung Jawab
Bandung
Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan
Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan
Bandung
Pertamina Hentikan Suplai Pertalite di Tasikmalaya, Tercampur Air Saat Hujan Deras
Pertamina Hentikan Suplai Pertalite di Tasikmalaya, Tercampur Air Saat Hujan Deras
Bandung
Atap Kelas SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, Siswa Terluka
Atap Kelas SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, Siswa Terluka
Bandung
Siapkan Kredit Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Dedi Mulyadi: Jangan Hanya Pengusaha yang Kaya
Siapkan Kredit Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Dedi Mulyadi: Jangan Hanya Pengusaha yang Kaya
Bandung
Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi
Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi
Bandung
Serangan Brutal di Ciamis, Korban yang Tewas Ternyata Kakak Pelaku
Serangan Brutal di Ciamis, Korban yang Tewas Ternyata Kakak Pelaku
Bandung
Banjir Dayeuhkolot Bandung: 2000 KK Terdampak, Tinggi Muka Air Level Siaga
Banjir Dayeuhkolot Bandung: 2000 KK Terdampak, Tinggi Muka Air Level Siaga
Bandung
Aksi Preman Asal Bandung di Tol Cisumdawu, Todongkan Senjata, Pukuli hingga Curi HP Korban
Aksi Preman Asal Bandung di Tol Cisumdawu, Todongkan Senjata, Pukuli hingga Curi HP Korban
Bandung
Dedi Mulyadi Tawarkan Kredit Mobil Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Warga: Mau!
Dedi Mulyadi Tawarkan Kredit Mobil Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Warga: Mau!
Bandung
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau