SERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 27 siswa SMPN 1 Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG), Selasa (2/9/2025).
Mereka mengeluhkan mual, pusing, hingga muntah dan diare. Kepala SMPN 1 Kramatwatu, Dede Al Amron, mengatakan peristiwa itu bermula saat sekolah menerima paket makanan sekitar pukul 10.00 WIB. Paket kemudian dibagikan pada waktu istirahat siang kepada 891 siswa.
"Dibagikan pas istirahat duhur, karena kalau jam 10 takut menganggu aktivitas belajar," kata Dede kepada wartawan, Rabu (3/9/2025).
Baca juga: Sembilan Siswa di Cianjur Diduga Keracunan Usai Santap MBG
Saat dibagikan, sejumlah siswa mencium bau tidak sedap dari kotak paket makanan. Laporan itu diteruskan kepada wali kelas yang kemudian meminta seluruh siswa mengembalikan makanan. Namun, beberapa siswa tetap mengonsumsi makanan karena merasa lapar.
"Tetapi di antaranya ada anak laki-laki beberapa orang yang mungkin situasinya lapar akhirnya tetap memaksa mengonsumsi itu," ujar Dede.
Dua jam setelahnya, enam siswa mulai mengeluh mual, pusing, muntah, dan diare sehingga harus dibawa ke klinik terdekat. Sementara itu, 21 siswa lainnya mengalami gejala serupa saat sudah berada di rumah.
"Jadi total ada 27 orang yang mengeluh mual pusing, rata-rata mual dan pusing, yang muntah engga seberapa banyak," kata Dede.
Baca juga: Ada Ulat hingga Telur Lalat di Piring MBG, Dinas Kesehatan Bantul Sidak SPPG Sewon
Ia menambahkan, program MBG di sekolahnya sudah berjalan sejak 19 Agustus 2025 tanpa kendala sebelumnya. "Sudah dua mingguan, selama ini aman-aman saja," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Rahmat Fitriyadi, menyatakan pihaknya sedang menyelidiki penyebab dugaan keracunan tersebut.
"Saat ini, tim Dinkes sedang melakukan investigasi," kata Rahmat kepada wartawan.
Rahmat memastikan tidak ada siswa yang harus menjalani rawat inap. "Masih dalam investigasi, jadi kita belum bisa memastikan," ucapnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini