KOMPAS.com – Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi, mengingatkan bahwa kanker dapat dipicu oleh konsumsi makanan tertentu, terutama yang diolah dengan cara menghasilkan zat karsinogenik.
Menurutnya, kanker adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan sehat, dan berpotensi menyebar ke bagian tubuh lain.
“Banyak orang tidak menyadari bahwa makanan yang sering dikonsumsi dapat memicu proses tersebut,” kata Santi dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (15/8/2025).
Baca juga: Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Ini Penjelasan dan Langkah Pencegahannya
Beberapa metode pengolahan dan jenis makanan dapat menghasilkan senyawa karsinogenik yang memicu kerusakan DNA, di antaranya:
Baca juga: Mpok Alpa Meninggal Dunia karena Kanker, Sempat Tiga Tahun Sembunyikan Penyakitnya
Kelebihan asupan gula tambahan dan karbohidrat olahan juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2, yang memicu peradangan kronis dan stres oksidatif, dua faktor yang berkontribusi pada pembentukan tumor.
“Faktor-faktor tersebut mendorong pertumbuhan sel yang tidak terkendali, sehingga memicu pembentukan kanker,” jelas Santi.
Santi menegaskan bahwa kebiasaan makan gorengan memang sulit dilepaskan banyak orang.
“Makan gorengan tentu tidak sehat. Tips ini hanya untuk mengurangi dampak negatifnya, bukan menghilangkan risiko. Usaha terbaik adalah tidak mengonsumsi gorengan sama sekali. Kalau pun mau, jadikan sebagai makanan rekreasi sesekali, bukan makanan pokok sehari-hari," jelasnya.
Untuk mengurangi risiko kesehatan dari gorengan, Santi membagikan beberapa langkah yang dapat diterapkan, yakni:
Santi menekankan pentingnya menyeimbangkan porsi makan sesuai konsep Isi Piringku: 50 persen sayur dan buah, 25 persen karbohidrat, dan 25 persen protein.
Ia mengingatkan agar masyarakat mengurangi metode memasak yang memicu senyawa karsinogenik dan memperbanyak konsumsi makanan segar serta minim proses.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang